Duh! PSSI Sampai 'Kerja Keras' Cari Biaya untuk Rekrut Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia? Anggota Exco PSSI: Ini Bukan Cuma Soal Biaya, tapi Juga Membutuhkan....
- X @timnasindonesia
tvOnenews.com - Menjelang ajang FIFA Matchday November 2025, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah berpacu dengan waktu. Setelah pemecatan Patrick Kluivert pasca kegagalan skuad Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026, kursi pelatih kepala Timnas Indonesia kini masih kosong.
Federasi sedang bekerja keras menyeleksi calon arsitek baru yang dinilai mampu membawa tim nasional ke level kompetitif yang lebih tinggi, sekaligus memimpin proyek jangka panjang sepak bola nasional.
Situasi ini membuat Timnas Indonesia dipastikan tidak akan tampil pada FIFA Matchday bulan ini, karena belum ada sosok pelatih definitif yang dipercaya memimpin tim.
Langkah PSSI mencari pengganti Kluivert bukan perkara mudah. Federasi menegaskan prosesnya dilakukan dengan kehati-hatian agar tidak mengulangi kesalahan sebelumnya.
Sementara banyak nama pelatih berpengalaman mencuat dalam rumor, baik lokal maupun internasional, belum satu pun yang diumumkan resmi.
Fokus PSSI saat ini bukan sekadar menemukan pelatih baru, tetapi memastikan sosok tersebut memiliki visi sejalan dengan peta jalan sepak bola nasional. Dalam waktu dekat, federasi akan menunjuk pelatih sementara untuk memimpin Timnas U-22 yang dipersiapkan menuju SEA Games 2025, sebagai pengganti agenda laga persahabatan senior di kalender FIFA November.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani, menegaskan bahwa pihaknya masih dalam proses intens mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia.
- PSSI
“PSSI sedang bekerja keras mencari sosok pelatih senior yang akan memimpin Timnas Indonesia dalam jangka waktu panjang,” ujar Vivin, Senin (3/11/2025).
Ia juga menambahkan bahwa keputusan ini akan diambil secara hati-hati dengan mempertimbangkan aspek teknis, filosofi permainan, hingga rencana pembinaan jangka panjang.
Menurut Vivin, pengalaman sebelumnya bersama Patrick Kluivert menjadi pelajaran penting bahwa pembangunan prestasi tidak bisa dilakukan secara instan.
“PSSI akan lebih selektif dalam memilih pelatih Timnas Indonesia. Kami meminta semua pihak untuk bersabar, karena proses pemilihan pelatih senior putra ini dilakukan dengan sangat matang,” ujarnya.
Ia menegaskan, target federasi bukan hanya hasil cepat, melainkan keberlanjutan prestasi yang terencana.
Lebih lanjut, Vivin menekankan bahwa pencapaian dalam sepak bola adalah investasi jangka panjang. “Kami ingin mengingatkan kembali, prestasi itu adalah investasi.
Ini bukan cuma masalah biaya, tapi juga membutuhkan waktu dan strategi yang pas,” ucapnya. Ia menegaskan, PSSI kini menempatkan pembangunan sistem pembinaan dan tim nasional sebagai prioritas utama dalam roadmap sepak bola nasional.
Kursi pelatih timnas saat ini tengah diawasi langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang akan menggelar rapat Exco begitu kandidat kuat telah dipilih oleh Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, bersama Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers.
“Kami ingin figur yang terbaik untuk posisi ini,” tegas Vivin. Proses perekrutan ini tidak akan berlangsung cepat karena PSSI ingin memastikan calon pelatih benar-benar memahami kultur dan potensi sepak bola Indonesia.
PSSI pun telah menyusun target yang akan menjadi pedoman bagi pelatih baru nanti. Dalam jangka pendek, arsitek anyar diharapkan bisa membawa Timnas Indonesia menembus babak 16 besar Piala Asia 2027.
Sedangkan untuk visi jangka panjang, PSSI menargetkan skuad Garuda bisa bersaing dan lolos ke Piala Dunia 2030, dengan sasaran realistis menuju Piala Dunia 2034.
Adapun ajang Piala AFF 2026 diproyeksikan menjadi turnamen pertama yang akan dijalani pelatih baru tersebut, tanpa beban target tinggi karena fokus utama federasi adalah pembentukan tim yang solid dan konsisten.
- Antara
Sementara itu, anggota Exco lainnya, Endri Erawan, menepis rumor yang menyebut sepuluh anggota Exco setuju untuk mengembalikan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih timnas.
“Terkait kabar yang beredar bahwa sepuluh anggota Exco PSSI setuju Shin Tae-yong akan melatih Timnas Indonesia, itu dipastikan tidak benar,” kata Endri.
Sebelumnya, Shin Tae-yong yang sempat menukangi timnas selama lima tahun (2020–2025) diberhentikan dan digantikan Patrick Kluivert, namun nasib pelatih asal Belanda itu justru berakhir lebih singkat—hanya sembilan bulan di kursi pelatih.
Akibat belum adanya pelatih tetap, PSSI resmi melepas agenda FIFA Matchday November 2025 untuk Timnas Indonesia.
Federasi memutuskan fokus pada tim U-22 yang sedang menjalani pemusatan latihan jelang SEA Games 2025 di Bangkok, Thailand.
Timnas senior baru akan kembali tampil pada FIFA Matchday Maret 2026, dengan harapan sudah di bawah komando pelatih baru yang membawa semangat pembaruan.
Situasi ini menjadi momentum refleksi bagi PSSI untuk menata ulang fondasi Timnas Indonesia secara menyeluruh. Proses pencarian pelatih tidak hanya soal reputasi, tetapi juga kompatibilitas dengan visi besar sepak bola nasional.
Di tengah ekspektasi tinggi publik, federasi berkomitmen agar keputusan berikutnya benar-benar matang, karena sosok pelatih baru inilah yang akan menjadi penentu arah perjalanan Timnas Indonesia menuju generasi emas dan cita-cita lolos ke Piala Dunia mendatang. (udn)
Load more