Reaksi Media Vietnam Lihat Indonesia Bergandeng Tangan dengan Irak Desak AFC: Kemungkinan Besar…

tvOnenews.com - Langkah berani diambil oleh PSSI bersama Federasi Sepak Bola Irak (IFA) dalam menyikapi keputusan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Media Vietnam, khususnya Sohu.vn, menyoroti bagaimana Indonesia dan Irak kini bahu-membahu mengajukan protes resmi terhadap keputusan AFC yang menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak keempat.

Dalam laporan mereka, disebutkan bahwa kemungkinan besar tuntutan ini akan dipertimbangkan serius oleh AFC.

Mengingat bukan hanya dua negara yang melayangkan permintaan, tetapi total ada empat federasi yang sepakat: Indonesia, Irak, Oman, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Permintaan ini menyoroti ketidakpuasan terhadap potensi ketimpangan yang muncul ketika dua tim kuat, Qatar dan Arab Saudi, ditunjuk sebagai tuan rumah.

Indonesia dan tiga negara lainnya menilai bahwa penunjukan tersebut bisa menguntungkan tuan rumah, terutama dalam hal atmosfer pertandingan, dukungan suporter, adaptasi cuaca, dan potensi bias wasit.

Dalam surat resmi yang dikirim ke AFC, keempat federasi sepak bola mengusulkan solusi agar pertandingan yang melibatkan Qatar dilangsungkan di Arab Saudi, dan sebaliknya pertandingan Arab Saudi digelar di Qatar.

Tujuannya adalah untuk mengurangi potensi keunggulan dari menjadi tuan rumah yang bisa berdampak besar pada hasil pertandingan.

Media Vietnam menulis, “Langkah ini menegaskan bahwa persaingan di putaran keempat akan berlangsung sangat ketat dan sensitif. Federasi-federasi seperti Indonesia dan Irak tidak ingin keberuntungan berpihak hanya karena faktor lokasi pertandingan.”

Media itu juga menilai bahwa tindakan PSSI dan IFA cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya Indonesia lebih dikenal sebagai negara yang mengikuti alur AFC tanpa banyak protes terbuka.

Kali ini, dengan bergandengan tangan bersama federasi lainnya, termasuk Irak yang memiliki pengalaman besar di kancah Asia, Indonesia menunjukkan posisi tawar yang lebih kuat dalam diplomasi sepak bola.

Dukungan dari Oman dan UEA juga dinilai memperbesar peluang AFC akan menanggapi usulan tersebut secara positif.

Keempat negara ini memang bukan tuan rumah dan merasa dirugikan jika harus terus bertanding di markas lawan yang notabene berstatus tuan rumah.

Menurut jadwal sementara, putaran keempat akan dimulai pada Oktober 2025 dan dimainkan dalam sistem round-robin di dua lokasi, Qatar dan Arab Saudi.

Enam tim yang akan bertarung adalah Indonesia, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan UEA.

Dua tim teratas dari masing-masing grup akan otomatis lolos ke Piala Dunia 2026, sementara dua tim peringkat kedua akan melanjutkan ke putaran kelima, yang akan menentukan satu slot play-off interkontinental.

“Jika tuntutan ini diterima AFC, maka akan terjadi perubahan besar dalam skenario pertandingan. Keunggulan tuan rumah bisa dipangkas, dan persaingan akan lebih merata,” tulis media Vietnam tersebut.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada respons resmi dari AFC, namun tekanan dari empat federasi sekaligus bisa jadi memaksa AFC untuk mempertimbangkan ulang kebijakan mereka.

Langkah diplomasi olahraga seperti ini menurut media sepak bola Vietnam merupakan bentuk kesadaran baru dari negara-negara Asia yang ingin melihat sepak bola lebih adil, tidak hanya dikuasai oleh segelintir negara kuat.

Kini, semua mata tertuju pada AFC yang akan segera menggelar pengundian babak keempat pada 17 Juli 2025 mendatang di Jepang.

Jika AFC memutuskan untuk tetap menggunakan sistem dua tuan rumah seperti sebelumnya, maka polemik ini bisa berlanjut dan berpotensi memengaruhi semangat fair play di kualifikasi zona Asia. (adk)