Penyebab Massa Bakar Warung PKL dan Kendaraan Usai Dua Mata Elang Tewas Dikeroyok di Kalibata
- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik tewasnya dua orang mata elang (Matel) usai dikeroyok, yang berujung pengrusakan hingga pembakaran warung di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12).
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilypaly mengatakan, sebelum pengrusakan hingga pembakaran warung terjadi, rekan korban sempat meminta kepada warga untuk menyerahkan terduga pelaku pengeroyokan ke pihak kepolisian.
Hal itu dikarenakan rekan-rekan korban mengetahui bahwa warga di tempat kejadian perkara (TKP) melihat dan mengetahui saat peristiwa terjadi.
“Dari peristiwa tersebut, maka kelompok daripada kedua almarhum ini datang meminta pertanggungjawaban. Karena warga di sini ada yang melihat, mereka meminta kalau bisa yang mengeroyok itu diserahkan ke pihak kepolisian,” ungkap Nicolas, kepada wartawan, Jumat (12/12).
Kemudian, karena rekan korban tak kunjung mendapatkan informasi dari warga soal pelaku, maka mereka bersama-sama melakukan pengrusakan.
“Namun tidak mau, tidak mendapatkan informasi. Selanjutnya mereka melakukan pengrusakan. Akhirnya, sebagian dari mereka, karena tersebar mereka, ada yang melakukan pembakaran,” tutur Nicolas.
“Jadi masih berupa kendaraan, dan juga kios-kios, serta ada warung-warung juga yang terbakar,” lanjutnya.
Sementara itu Nicolas mengungkapkan situasi terkini di tempat kejadian perkara (TKP) sudah aman, kondusif. Adapun petugas dari Brimob, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Pancoran, serta TNI telah berjaga di lokasi.
“Kami berharap warga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas seperti sedia kala, kami dari Polri dan TNI sudah berkolaborasi untuk menjaga keamanan yang ada di sekitar TKP ini,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi pengeroyokan oleh sekelompok orang tak dikenal menyasar dua mata elang yang tengah bertugas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12).
Akibatnya, satu dari dua mata elang tersebut tewas bersimbah darah di lokasi usai menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tak dikenal tersebut.
"Kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal dunia di tempat," kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Jumat (12/12).
Load more