Bahlil Minta Anak Buahnya Siap Tangani Potensi Bencana: Jangan Sampai Sudah Hujan, Kita Kelabakan!
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengingatkan seluruh kader Golkar di parlemen maupun eksekutif agar memahami mekanisme penanganan ketika bencana muncul.
Ia meminta anak buahnya siap siaga dan tak menunggu insiden terjadi, namun belum menyiapkan langkah antisipasi menghadapi bencana.
“Jangan sampai sudah hujan, kita kelabakan. Sebelum hujan siapkan payung. Kita sudah punya pengalaman, jadi harus siap apa pun yang terjadi,” ucap Bahlil pada Rabu (10/12).
Pesan itu ia sampaikan saat membuka Bimtek Anggota Fraksi DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Golkar Tahap II 2025 di Jakarta, 10–12 Desember 2025.
Bahlil menuturkan bimtek menjadi agenda rutin untuk memperkuat kapasitas legislator Golkar di daerah.
“Bimtek ini adalah proses peningkatan kualitas anggota DPR kabupaten/kota sampai provinsi dari Fraksi Golkar,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan Golkar menggalang donasi sekitar Rp3 miliar sebagai bentuk gotong royong kader untuk membantu korban bencana di Sumatera.
“Tadi kita melakukan gotong royong, terkumpul sekitar Rp3 miliar lebih untuk saudara-saudara kita di sana,” kata Bahlil.
Menurutnya, bimtek menjadi ruang bagi kader menyusun kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat, termasuk mitigasi bencana.
“Anggota DPR harus punya pikiran dan program yang peka persoalan rakyat. Contohnya soal bencana, daerah harus mulai memikirkan langkah antisipasi jika itu terjadi,” ucapnya.
Di sisi lain, Bahlil turut menyinggung perkembangan kelistrikan di kawasan terdampak bencana di Sumatera.
Ia menyampaikan PLN melapor kepadanya dalam rapat terbatas bahwa rasio kelistrikan di daerah tersebut telah mencapai 93 persen per 7 Desember 2025.
“PLN yang menguasai teknis menyampaikan dalam Ratas, dan laporan itu kemudian saya sampaikan kepada Presiden,” ujarnya.
Bahlil meminta publik tidak saling menyalahkan terkait situasi di lapangan.
“Kalau tidak ada kendala di elektrifikasi dari gardu induk Bireuen ke Banda Aceh, sebenarnya clear. Tapi kondisi di lapangan sering sulit diprediksi,” tandasnya.(rpi/raa)
Load more