MA Tolak Kasasi, Hendry Lie Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah
- ANTARA/Fath Putra Mulya
Jakarta, tvOnenews.com — Mahkamah Agung (MA) resmi menolak permohonan kasasi yang diajukan pengusaha Hendry Lie terkait kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. Putusan ini memastikan hukuman Hendry tetap 14 tahun penjara sebagaimana ditetapkan pada tingkat banding.
Putusan kasasi nomor 11312 K/PID.SUS/2025 itu diketok pada Selasa (25/11) oleh majelis hakim yang terdiri dari Hakim Agung Prim Haryadi, Arizon Mega Jaya, dan Yanto. Saat ini berkas masih dalam proses minutasi.
Dengan ditolaknya kasasi tersebut, seluruh putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tetap berlaku, termasuk denda Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan, serta pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti sebesar Rp1.052.577.589.599,19 atau setara sekitar Rp1,05 triliun subsider delapan tahun penjara.
Modus dan Kerugian Negara
Dalam dakwaan dan putusan sebelumnya, Hendry Lie disebut menerima sekitar Rp1,06 triliun melalui PT Tinindo Internusa, berasal dari pembelian bijih timah ilegal dan skema kerja sama yang melibatkan sewa smelter, borongan pengangkutan, hingga harga pokok produksi PT Timah.
Ia diduga bekerja sama dengan sejumlah terdakwa lain serta memanfaatkan perusahaan afiliasi seperti CV Bukit Persada Raya, CV Sekawan Makmur Sejati, dan CV Semar Jaya Perkasa untuk membeli timah ilegal dari para penambang di wilayah IUP PT Timah.
Kasus ini diperkirakan menyebabkan kerugian negara yang sangat besar, mencapai Rp300 triliun.
Putusan MA ini memperkuat sikap penegakan hukum dalam kasus tata niaga timah, yang menjadi salah satu perkara megakorupsi dengan nilai kerugian terbesar dalam sejarah Indonesia. (ant/nsp)
Load more