Terduga Pelaku Pengeboman di SMAN 72 Jakarta Diduga Korban Perundungan, PKS Minta Mendikdasmen Lakukan Ini
- tvOnenews.com/Aldi Herlanda
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden PKS, Al Muzzammil Yusuf turut berkomentar soal insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Jumat (10/11).
Muzzammil menyebut, insiden itu merupakan peringatan bagi seluruh pihak. Apalagi santer diberitakan bahwa terduga pelaku diduga merupakan korban perundingan atau bullying.
Sehingga, ia menyebut hal itu menjadi pekerjaan rumah bersama agar kejadian bullying tidak kembali terjadi khusunya di dalam dunia pendidikan.
"PR kita ya, bagaimana dunia pendidikan harus menjauhkan diri dari praktek-praktek bullying, yang kita bully itu enggak tahu kita ternyata orang yang sedang susah di rumahnya, ada masalah dengan keluarganya," katanya, Senin (10/11).
Di sisi lain, Muzzammil ia meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti untuk berpegang teguh terhadap misi pendidikan yang telah tertuang di dalam Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945.
"Jadi kita berharap pendidikan kita Pasal 31 ayat 3 kita sudah jelas, misi pendidikan kita itu iman takwa, alat mulia dan mencerdaskan," jelasnya.
Sebelumnya, insiden ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11). Akibatnya puluhan siswa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Usut punya usut, bahwa terduga pelaku pengeboman itu disinyalir merupakan siswa di sekolah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, muncul spekulasi bahwa terduga pelaku ini nekat melakukan aksinya itu karena menjadi korban perundungan.
Namun hingga kini, Polisi belum dapat memastikan motif terduga pelaku melakukan aksinya itu.
Polisi juga terus melakukan penyelidikan dan menunggu terduga pelaku sadarkan diri untuk dimintai keterangan. (aha/dpi)
Load more