Melihat Kondisi Rumah Padat Penduduk di RW 02 dan RW 05 Kelurahan Karet Jakarta Selatan, Bangunan Berdempetan-Penuh Gerobak Jualan di Gang Sempit
- Adinda Ratna Safira-tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 55 RW di Jakarta tercatat sebagai kawasan kumuh yang menjadi prioritas penanganan dan akan dilakukan penataan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP).
Berdasarkan catatan LOKASI CIP 2025, terdapat sejumlah RW di Jakarta Selatan yang masuk dalam kawasan padat penduduk, yakni RW 02 dan RW 05 Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi.
Tim tvOnenews.com mencoba menelusuri kedua lingkungan RW tersebut pada Sabtu (27/9/2025).
Terlihat para penduduk di RW 02 dan 05 rata-rata memiliki tempat tinggal di gang kecil samping gedung-gedung perkantoran wilayah Jalan H.R. Rasuna Said, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Prof. DR. Satrio.
Sementara itu, tampak bangunan rumah warga di RW 05 ini saling berdempetan.
Sejumlah kendaraan sepeda motor juga terparkir di jalan kecil setapak, di atas penutup saluran air, di sepanjang jalan rumah warga.
Berdasarkan informasi yang diterima tvOnenews.com, warga yang tinggal di RW 05 mayoritas merupakan pendatang yang mata pencahariannya berjualan di samping perkantoran.
Hal ini juga dibuktikan dari banyaknya gerobak jualan mulai dari bakso, mie ayam, nasi uduk hingga gerobak sate yang terparkir di gang.
Sejumlah warga juga terlihat berjualan di teras rumah dengan membuka usaha kecil-kecilan seperti jajanan anak-anak hingga warung kopi (warkop).
Berbeda dengan penduduk di RW 02 yang mayoritas merupakan warga asli Kelurahan Karet.
Namun, bangunan rumah warga di RW 02 ini berada di gang kecil dan juga terlihat saling berdempetan.
Rumah penduduk disini terlihat kumuh lantaran banyaknya kabel tiang listrik yang menjuntai dan para warga menjemur pakaiannya di depan rumah.
Sementara itu, bangunan di RW 02 juga terlihat minim cahaya lantaran rumah warganya terdiri dari dua lantai yang saling berhadapan.
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas PRKP menargetkan penataan 55 RW kumuh sepanjang tahun 2025.
Penataan ini dilakukan secara bertahap di lima wilayah kota administrasi, dengan fokus pada peningkatan kualitas sarana, prasarana dan utilitas permukiman.
Berdasarkan data LOKASI CIP 2025 yang diterima tvOnenews.com pada Senin (22/9/2025), kawasan kumuh yang menjadi prioritas penanganan tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Di Jakarta Pusat, terdapat sepuluh RW yang masuk program penataan di antaranya RW 003 dan 004 Kelurahan Gunung Sahari Utara, RW 003 dan 007 Kelurahan Kemayoran, RW 004 dan 005 Kelurahan Kebon Kosong, RW 004 Kelurahan Gunung Sahari Selatan, RW 002 Kelurahan Cempaka Baru, RW 004 Kelurahan Kenari hingga RW 001 Menteng.
Jakarta Utara fokus pada wilayah pesisir dengan tiga RW, yakni RW 004 Kapuk Muara serta RW 009 dan 015 Kelurahan Pejagalan.
Sementara di Jakarta Barat jumlahnya paling banyak dengan sedikitnya 17 RW.
Penanganan mencakup RW 007 hingga 010 di Kelurahan Cengkareng Barat, RW 001, 003, 004 dan 005 di Kelurahan Kamal, RW 002 dan 004 Rawa Buaya hingga RW 003 Kota Bambu Selatan.
RW 010 Semanan, RW 008 Tegal Alur, RW 001 Kelurahan Semanan, RW 011 Kapuk, terakhir RW 003 dan 011 Kelurahan Cengkareng Timur.
Di Jakarta Selatan, kawasan padat seperti RW 002 dan 007 Kelurahan Karet Kuningan, RW 001, 002, dan 005 Kelurahan Karet, RW 001 dan 013 Menteng Dalam, RW 001, 004, 005 Kuningan Timur hingga RW 002 dan 005 Kelurahan Manggarai Selatan.
Untuk Jakarta Timur terdapat 14 RW di antaranya RW 004 dan 010 Kelurahan Cipinang, RW 003, 004 dan 009 Pekayon RW 001, 002, 003, 004, dan 011 Pondok Kopi hingga RW 005, 007 dan 008 Penggilingan.
Program ini menyasar perbaikan jalan lingkungan, drainase, jembatan antar kampung, penerangan jalan umum hingga penyediaan fasilitas MCK komunal.
Pemprov DKI Jakarta menegaskan penataan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup warga tanpa menggusur mereka dari lingkungan tempat tinggal.
Dengan total 55 RW ditangani di tahun 2025, pemerintah berharap masalah kawasan kumuh dapat dikurangi secara signifikan menuju target penataan seluruh RW kumuh Jakarta pada 2026.
Total anggaran yang disiapkan tahun 2025 mencapai Rp317,8 miliar dengan target penataan 55 RW kumuh yang tersebar di enam wilayah kota/kabupaten administrasi. (ars/nsi)
Load more