Presiden Prabowo Tegur Kementerian, Targetkan Proyek Waste to Energy Rampung dalam 18 Bulan
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Jakarta, tvOnenews.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan arahan kepada Kementerian Koordinator Bidang Pangan untuk mempercepat penyelesaian proyek waste to energy (WTE). Kepala negara meminta agar seluruh program bisa rampung paling lambat dalam waktu 18 bulan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengakui Presiden menegur langsung terkait proyek yang selama 10 tahun terakhir mandek.
“Tadi, Presiden menegur kami, 18 bulan bisa selesai. Kita usahakan,” kata Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Percepatan Proyek Waste to Energy
Zulhas menjelaskan kontrak proyek telah selesai ditandatangani dan kini hanya menunggu Peraturan Presiden (Perpres), yang diperkirakan terbit dalam 1–2 hari ke depan.
Semula, proses administrasi diperkirakan memakan waktu 6 bulan dan pengerjaan 18 bulan. Namun, Presiden mendorong agar keseluruhan proyek dipercepat dari target awal dua tahun.
Untuk mempersingkat waktu, mekanisme yang sebelumnya rumit akan disederhanakan. Nantinya, Danantara sebagai investor akan langsung berkontrak dengan PLN, sementara izin proyek dikeluarkan oleh Kementerian ESDM.
“Perpres yang akan keluar akan memangkas birokrasi panjang agar implementasi proyek bisa berjalan lebih cepat,” ujar Zulhas.
Fokus Percepatan Penanganan Sampah
Dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Juni 2025, Presiden Prabowo telah menginstruksikan percepatan penanganan sampah melalui dua jalur:
-
Hulu: Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS-3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
-
Hilir: Waste to Energy (WTE) dan Refuse-derived Fuel (RDF).
Instruksi tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang mewajibkan pemerintah daerah terlibat aktif.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan strategi percepatan telah disusun bersama lintas kementerian. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut terdapat 33 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang akan difokuskan menjadi proyek konversi sampah menjadi energi.
Menteri Investasi Rosan Roeslani menambahkan, Danantara siap menanamkan modal bersama pihak swasta untuk memperkuat kolaborasi.
“Kerja sama pemerintah dan swasta menjadi kunci penyelesaian persoalan sampah nasional,” tegas Rosan.
Dengan dorongan langsung Presiden Prabowo, proyek waste to energy diharapkan tidak lagi terhambat birokrasi panjang, sehingga bisa segera menjawab masalah sampah yang menumpuk selama lebih dari satu dekade. (nsp)
Load more