Carut Marut Pengelolaan Haji, MUI Didorong Keluarkan Fatwa Haji Hanya Boleh Satu Kali
- dok.kementerian Agama
“Mungkin akan lebih besar nilai pahalanya jika uang untuk biaya haji yang kedua atau ketiga itu diperuntukan buat membantu saudara kita yang tidak mampu. Jangan sampai, Allah tak ridho kepada haji kita, karena saat berangkat haji itu ada tetangga yang tidak bisa makan,” ungkapnya.
Karena itu, menurut Toto, fatwa MUI tersebut diperlukan untuk menjadi acuan dan panduan Badan Penyelenggara Haji (BPH) dalam membuat aturan yang tidak mengijinkan naik haji kepada mereka yang sudah pernah melakukannya.
Kalau perlu, lanjut Toto, rukun Islam yang kelima itu ditambah dengan Makrifatullah, bahwa ada level yang harus dicapai dari sekedar datang ke Baitullah. Dalam Tasawuf, makrifat itu puncak kesadaran spiritual yang tinggi dari seorang hamba kepada Tuhannya.
Dalam konsep spiritual Jawa dikenal dengan Manunggaling Kawula Gusti. Yaitu, proses perjalanan spiritual yang mengantar seorang hamba menyatu dengan sang Kholik.
Menurut Toto, pada posisi yang sudah seperti itu, seorang hamba tak lagi menyimpan sikap dan sifat-sifat yang bertentangan dengan sifat Tuhan. Dirinya selalu penyayang, pengasih, tidak serakah, tak ada dendam dan kebencian, tak ada dzolim dan bentuk-bentuk kejahatan lainnya.
"Nah, itulah haji, yakni, ngahiji atau menyatu dirinya dengan sang Maha segalanya. Seorang haji yang benar, pasti tidak akan bernafsu ingin pergi ke Baitullah dengan mengorbankan antrian panjang calon jemaah haji yang lain lewat kekuatan kapital dengan membayar mahal haji khusus," tandasnya.
Toto mengingatkan, banyak lahan pahala lain yang nilainya tak kalah tinggi dari ibadah haji. Salah satunya, dengan membantu saudara, warga dan tetangga yang tidak mampu.
Tamu Allah itu, dalam pandangan Toto, tak harus identik dengan berkunjung ke Baitullah di Mekah. Orang-orang miskin, anak yatim piatu dan orang lain yang membutuhkan bantuan, juga bisa menjadi Baitullah.
"Datang lah kepada mereka. Disitu juga ada Allah. Dan disitu juga ada rumah Allah. Itulah Omnipresent, yaitu kesadaran untuk selalu menghadirkan Tuhan pada setiap saat," serunya
Karena itulah, Toto kembali mengingatkan, bagi yang ingin naik haji yang kedua, ketiga atau keempat, tidak selalu harus ke Baitullah di Mekah, tapi juga bisa datang ke rumah-rumah warga miskin, jompo, anak-anak terlantar, yatim-piatu dan lainnya.
Load more