Desas-desus Rekaman CCTV Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Kompolnas Ungkap Fakta Gelagat Penjaga Kos Dinilai Mencurigakan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkap fakta gelagat penjaga kos terekam CCTV di kasus kematian diplomat Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan (39).
Sudah dua pekan lebih, pihak Kepolisian masih menyelidiki dan memeriksa laboratorium forensik terkait motif kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.
Polda Metro Jaya tidak cepat menyimpulkan hasil pemeriksaan penyebab tewasnya Arya Daru di kamar indekos di Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025.
Kemudian, Kompolnas membantu penyelidikan dengan menyambangi TKP untuk melakukan rekonstruksi tewasnya Arya Daru.
Ketua Harian Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan alasan penjaga kos berinisial S terlihat mondar-mandir.
"Penjaga kosan kenapa malam-malam beliau longok-longok karena kan mendapatkan pesan dari keluarga khawatir kenapa handphone mati," ungkap Arief saat hadir di program Apa Kabar Indonesia tvOne, Rabu (23/7/2025).
- tvOneNews
Jika mengacu pada rekaman CCTV yang viral, S terlihat hanya mengenakan kaos dalam sambil memegang sebuah sapu.
Dalam rekaman tersebut, gerak-gerik S sangat mencurigakan karena beberapa kali mengintip ke arah jendela kamar korban.
S saat itu memang tengah mendapat amanah dari istri Arya, Meta Ayu Puspitantri untuk mengecek kondisi korban.
Kekhawatiran Pita semakin mencuat, Arya terakhir kali bisa dihubungi tengah menunggu taksi pada 7 Juli 2025 pukul 21.00 WIB.
Kebetulan kondisi Arya Daru saat itu baru selesai belanja di mal Grand Indonesia.
- Tangkapan layar
Upaya pertama sang istri menelepon penjaga kos gagal, sebab nomor handphonenya tidak aktif.
Ketika percobaan ketiga kali, Pita berhasil menghubunginya. Penjaga kos pun melakukan pengecekan pada pukul 00.27 WIB.
Alasan S mondar-mandir, kata Arief, selaku penjaga kos tidak ingin mengganggu waktu istirahat penghuni kamar indekos yang lain.
"Tapi karena beliau penjaga kos menjaga privasi penghuni di situ, dia nggak mau ngetok atau bagaimana karena pikirnya istirahat," jelas dia.
Tak hanya di rekaman CCTV, gelagat S juga mencuri perhatian publik ketika mencongkel jendela pada pukul 05.26 WIB.
"Ditelepon lagi (sama istri korban), makanya dia minta back up dari temannya untuk bisa memvideokan," beber Arief.
Ketua Harian Kompolnas itu kemudian menjelaskan proses penjaga kos lebih pilih membuka jendela ketimbang berupaya menggedor kamar korban.
"Dicoba pakai master (key card utama) itu nggak kebuka, keganjal slot tadi. Nah, terus akhirnya dia memberanikan diri pakai obeng dicongkel itu pun divideoin," tuturnya.
Arief melanjutkan pencongkelan menggunakan obek sedikit merusak jendela, namun sebelum melakukan hal tersebut tidak ada kerusakan.
"Nah, begitu buka dikit baru tangannya masuk lalu dibuka. Nah, begitu buka, dia masuk si yang belakang tetap ngevideoin," tambahnya.
Ia menyampaikan hal tersebut setelah dapat kejelasan hasil rekonstruksi dari upaya Kompolnas.
Sebelumnya, Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam membeberkan kegiatan rekonstruksi, termasuk penjaga kos diminta memperagakan ulang.
"Posisi kunci ini sangat krusial disitu kami cek secara fisik dan kami konfirmasi kepada penjaga kos-kosan ini. karena beliau lah yang membuka pertama kali terus kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya," kata Anam.
Kasus kematian diplomat Arya Daru menggegerkan publik akibat tewas dengan kondisi terlilit lakban warna kuning.
Penjaga kos kala itu juga kedapatan kondisi Arya Daru dibalut selimut berwarna biru.
Polda Metro Jaya masih butuh waktu beberapa hari lagi untuk pengungkapan hasil pemeriksaan laboratorium forensik dengan metode ilmiah.
(hap)
Load more