Bill Gates Tanggapi Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
- YouTube/Sekretariat Presiden
Jakarta, tvOnenews.com - Pendiri Microsoft sekaligus filantropi dunia, Bill Gates, memberikan respons menarik terkait rencana Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Hal ini terungkap dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan, Hashim Djojohadikusumo, memanfaatkan kesempatan itu untuk meminta pandangan Bill Gates soal small modular reactor (SMR) atau reaktor modular kecil.
“Anda mungkin tahu bahwa pemerintah kami akan memulai program pembangkit listrik tenaga nuklir yang sangat ambisius,” kata Hashim saat berbincang dengan Gates.
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Menanggapi hal itu, Bill Gates menceritakan perjalanan awalnya mendirikan The Gates Foundation dan kesadarannya bahwa dunia membutuhkan listrik murah untuk negara berkembang.
Di sisi lain, Gates juga menyadari pentingnya menekan emisi karbon demi mengatasi perubahan iklim.
“Jadi saya berbicara dengan teman-teman saya, ‘Oke, bisakah kita membuat energi nuklir menjadi murah?’ Jadi saya mulai sebuah perusahaan pada tahun 2006 yang disebut TerraPower untuk membuat reaktor nuklir generasi keempat,” ujar Gates.
Menurutnya, reaktor nuklir yang saat ini banyak dipakai dunia menggunakan sistem pendingin air, namun teknologi itu dinilai rumit dan mahal. Karena itu, Gates berinisiatif membangun desain baru bernama Small Modular Reactor (SMR).
Bill Gates mengungkapkan bahwa TerraPower awalnya berkolaborasi dengan Cina untuk proyek SMR. Namun kerja sama tersebut mendapat tentangan dari pemerintah Amerika Serikat.
“Jadi kami harus beralih dan sebenarnya sekarang kami sedang membangun reaktor pertama kami di Amerika Serikat (Wyoming),” kata Gates.
Lebih jauh, Gates menjelaskan TerraPower kini sedang menggarap 20 proyek SMR. Beberapa proyeknya didukung oleh perusahaan Korea Selatan, Hyundai dan SK Group.
“Hyundai dan SK adalah investor dalam pekerjaan ini. Jadi pada tahun 2030, reaktor pertama itu akan dioperasikan dan selama dekade itu, kami berharap bisa membangun lebih dari 30 gigawatt listrik,” pungkas Gates.
Respons Bill Gates ini memberi sinyal positif sekaligus membuka peluang Indonesia menjalin kerja sama lebih lanjut dalam pengembangan teknologi energi nuklir yang aman, murah, dan ramah lingkungan. (agr/muu)
Load more