Usut Dugaan Penggelapan Dana Rp975 Juta Makan Bergizi Gratis di Jaksel, Polisi Segera Periksa 2 Saksi
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Polres Metro Jakarta Selatan masih terus menyelidiki dugaan penggelapan dana senilai hampir Rp1 miliar terkait penunggakan pembayaran terhadap mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan.
Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi mengatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil dua saksi terkait laporan dugaan belum ada pembayaran dari pihak Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN.
Diketahui, uang anggaran yang diduga belum dibayarkan, yakni senilai hampir satu miliar atau sebesar Rp975.375.000.
"Saat ini, penyidik sudah menyiapkan pemanggilan untuk dua orang saksi. Saksi pelapor dan saksi satu lagi yang dibawa oleh pelapor," ungkap Nurma di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (17/4).
Nurma menuturkan, hal tersebut adalah bagian dari tindak lanjut kepolisian setelah mendapatkan sebuah laporan.
Eks Wakapolsek Pasar Minggu itu menyebut dua saksi yang rencananya akan dipanggil, yakni pemilik dapur MBG yang belum dibayarkan anggarannya dan pelapor.
"Untuk saat ini yang jelas pemilik dan yang melaporkan," kata Nurma.
Sampai dengan saat ini, laporan kepolisian soal dugaan penggelapan dana anggaran MBG di Kalibata, Jakarta Selatan masih belum dicabut. Maka itu, polisi masih akan terus menindaklanjutinya.
Sebelumnya, Mitra dapur di Kalibata, Jakarta Selatan melaporkan Yayasan MBG berinisial MBN ke Kepolisian terkait dugaan penggelapan dana hampir satu miliar atau sebesar Rp975.375.000.
"Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata," kata kuasa hukum korban, Danna Harly kepada wartawan di Jakarta dikutip Antara, Rabu 16 April 2025.
Danna mengatakan, laporan itu tertuang dalam Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis (10/4) pukul 14.11 WIB.
Dia menjelaskan, pada awalnya Ira telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan SPPG Kalibata sejak Februari sampai Maret 2025. Pihaknya sudah memasak kurang lebih sebanyak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.
"Perselisihan ini terjadi pada Senin 24 Maret, dimana Ibu Ira mengetahui ternyata terdapat perbedaan anggaran untuk siswa-siswi PAUD, TK, RA atau SD," ungkapnya.
Load more