Rano Karno: Kalau Enggak Ada BKT dan Sodetan Ciliwung, Jakarta Bisa Lebih Parah Banjirnya
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat meninjau banjir di Lebak Bulus pada Selasa (4/3/2025) menegaskan bahwa keberadaan Banjir Kanal Timur (BKT) dan sodetan Ciliwung sangat membantu dalam mengurangi dampak banjir.
“Sangat bantu, sangat! Bayangin kalau enggak ada itu. Ayo kita pikir yang positif saja,” ujar Rano Karno ketika ditanya tentang efektivitas infrastruktur pengendalian banjir.
Menurutnya, meskipun banjir masih terjadi, kondisi bisa jauh lebih parah jika tidak ada sistem pengendalian seperti yang sudah ada sekarang.
“Singapura itu negara, dia bukan kota. Yang membangun itu negara. Jakarta ini yang bangun kota, bukan negara,” jelasnya.
Ia juga membandingkan anggaran yang dimiliki Jakarta dengan daerah lain.
“Jakarta ini APBN-nya jauh lebih besar daripada yang lain. Tapi tetap punya keterbatasan,” katanya.
Salah satu tantangan terbesar, menurut Rano, adalah pertumbuhan populasi yang pesat.
“Dulu populasi Jakarta mungkin 6 juta. Sekarang sudah hampir 11 juta. Nah, ini yang harus kita akselerasi,” ujarnya.
Untuk itu, Pemprov DKI akan terus mempercepat pembangunan infrastruktur pengendalian banjir termasuk melanjutkan program normalisasi sungai dan proyek giant sea wall yang juga masuk dalam Program Strategis Nasional.
Selain itu, Rano juga menegaskan pentingnya percepatan proyek-proyek infrastruktur, meski harus ada “pengorbanan” dari masyarakat.
“Percepatan harus korban dulu. Kalau enggak, enggak mungkin. Enggak mungkin,” katanya.
Ia juga memastikan akan terus melakukan sosialisasi langsung ke warga agar solusi yang ditawarkan pemerintah dapat diterima dengan baik.
“Kalau memang bagian sosialisasi, saya yang turun. Saya yang bicara. Kalau perlu, saya tidur di situ,” pungkasnya. (agr/nsi)
Load more