Buntut Kasus Dugaan Korupsi Minyak Mentah di Pertamina, Erick Thohir Temui Jaksa Agung Bahas…
- tvOnenews.com/Aldi Herlanda
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri BUMN, Erick Thohir mengaku telah bertemu dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin terkait dengan kasus dugaan korupsi di PT Pertamina.
Dalam pertemuan itu, Erick mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung terkait dengan pengungkapan dugaan kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pimpinan di PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina International Shipping dan PT Kilang Pertamina Internasional.
"Kemarin saya meeting sama Pak Kejaksaan, Pak JA, sebelum ke Magelang jam 11 malam itu, bagaimana tentu kita apresiasi yang dilakukan kejaksaan. Kita hormati,” kata dia di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (1/3/2025).
Erick menyebut, bahwa pihaknya telah bersama-sama dengan Kejaksaan Agung untuk berkolaborasi melakukan pengungkapan kasus serupa di wilayah BUMN seperti PT Asabri, Jiwasraya hingga Garuda Indonesia.
“Seperti dulu kita sama-sama Kejaksaan, kasus Asabri, Jiwasraya, Garuda, kita berpartisipasi,” ucapnya.
Selain itu, pada pertemuannya dengan Jaksa Agung hingga pukul 11 malam itu membahas mengeni isu adanya pencampuran bensin RON 90 menjadi 92.
Dalam hal ini, Erick mengaku tidak ingin gegabah dan berspekulasi lebih jauh, sebab Kejagung sendiri kini masih melakukan penyeledikan terkait dengan isu tersebut.
“Saya rapat jam 11 malam, mengenai isu apakah ini blending oplosan, kita tidak mau berargumentasi. Betul nggak? Tetapi kalau itu ada oplosan di titik tertentu, ya kita, tadi sudah dilakukan penindakan,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, isu ini harus dilakukan pendalaman lebih jauh apakah bersifat koruptif atau bertujuan meningkatkan kualitas bahan bakar.
"Ada yang namanya blending-blending di industri perminyakan yang selama ini sudah terjadi. Nah, ini mesti dilihat dari kategori yang berbeda. Apakah itu koruptif atau bagian penaikkan performance daripada bensin tersebut, bukan RON,” ungkapnya.
Meski demikian, dalam kasus ini, Erick akan segera melakukan review total untuk melakukan perbaikan-perbaikan untuk kedepannya.
“Di Pertamina sendiri tentu kita akan review total seperti apa nanti perbaikan-perbaikan yang bisa kita lakukan ke depannya. Banyak yang bicara bagaimana peran SKK Migas, peran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri BUMN, dan juga lain-lain ini yang kita konsolidasikan,” katanya.
“Kita harus berikan solusi. Seperti yang Pak Presiden RI selalu bilang antara menteri ini berkomunikasi," tandasnya. (aha/raa)
Load more