Usai Penggal Sang Ayah, Pemuda di Jember Keliling Pamerkan Kepala Ayahnya ke Warga, Begini Kronologinya
- Sinto-tvOne
Jember, tvOnenews.com - Kasus pemuda penggal kepala ayahnya sendiri di Jember terus bergulir. Sejumlah saksi diperiksa polisi.
Dari pemeriksaan sejumlah saksi tersebut diketahui sebelum membunuh ayahnya, AK (18) warga Jadugan Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember tiba-tiba mengamuk.
AK menghampiri Zaini ayahnya yang sedang tidur-tiduran di ruang keluarga lalu mulai memukuli korban.
Di saat itulah Junaidah ibu AK datang dan mencoba menghentikan pukulan AK pada ayahnya.
"Aku ayahmu," teriak Zaini yang mencoba menghentikan pukulan anaknya tapi tetap tidak digubris.
Melihat anaknya kesetanan, Junaidah berteriak meminta pertolongan tetangganya.
Kemudian datanglah Sajianto tetangga korban. Sajianto melihat AK berdiri terdiam dengan mata melotot.
Sajianto pun menyarankan Junaidah untuk meminta air pada Mbah Shodiq—paranormal di desa tersebut.
Saat ibunya pergi AK mulai tenang dan membaik. Sajianto pun pulang.
Namun, saat Junaidah datang membawa air dari Mbah Shodiq, Junaidah melihat anaknya mengejar ayahnya dengan membawa golok.
Sekitar 100 meter dari rumahnya, Zaini terjatuh tengkurap di jalan desa. Saat itulah AK membabi buta membantai ayahnya.
- Sinto-tvOne
"AK membacok leher bapaknya berkali-kali hingga putus. Bahkan, tubuh bapaknya tak lepas dari bantaian AK," kata Edy, saksi mata.
Edy mengaku saat membantai bapaknya, AK berkali-kali berteriak minta tolong.
"Tolong, tolong, tolong. Dia terus berteriak seperti itu, namun tangannya tetap mencacah korban. Tidak ada satupun yang berani mendekat. Ada lima menitan dia bantai bapaknya,” terangnya.
Usai membantai sang ayah, AK menenteng kepala ayahnya dan dipamerkan kepada warga. Bahkan, warga yang berpapasan hendak dibacok juga.
Hingga akhirnya 150 meter berjalan sambil membawa kepala ayahnya, korban berhenti di rumah warga untuk meletakkan kepala ayahnya di depan rumah tersebut.
Lagi-lagi AK menantang si pemilik rumah. Karena tidak juga keluar, AK membacoki pintu warga hingga rusak.
Pemilik rumah pun semakin ketakutan, AK semakin kalap. Tak puas merusak pintu, AK memecahkan jendela warga dengan goloknya.
"Pokoknya malam itu mencekam banget,” ucap Edy.
Edy akhirnya meminta bantuan pada Buhari alias Khosim tetangganya. Khosim pun keluar dan menghadapi AK.
Akibatnya, AK menyabet goloknya hingga mengenai dagu dan jari tangan hingga putus.
Meski terluka, Khosim berusaha merebut golok ditangan AK namun gagal. Khosim pun lari menyelamatkan diri.
Saat berlari itulah Khosim melihat korban bersimbah darah tanpa kepala. Dari kejauhan dia melihat AK berguling-guling di pinggir jalan dengan memegang lehernya.
"Suaranya seperti kambing disembelih. Ngorok," jelasnya.
Warga lain pun mendekat. AK sudah bersimbah darah dengan luka menganga di lehernya.
Sementara itu, goloknya terlepas dari tanganya.
"Golok ditendang warga agar tidak diambil AK lagi,” tambahnya.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian berusaha mengamankan AK namun AK melawan.
Perlawanan AK berakhir setelah polisi berhasil melumpuhkannya dengan tangan kosong.
"Saya dan dua anggota lain akhirnya berhasil mengamankan AK,” terang Kapolsek Puger AKP Fatchurrohman.
Selanjutnya, AK dan warga yang terluka dibawa ke rumah sakit Balung untuk dilakukan tindakan medis.
Seminggu sebelum kejadian, AK meminta dibelikan sebuah sepeda motor Honda CB modifikasi.
Permintaan AK sudah dikabulkan ayahnya. Namun, motor seharga Rp14 juta tersebut belum dipakai AK. (sss/nsi)
Load more