Pemimpin Global dan Tokoh Spiritual Hadiri Acara Refleksi Global di Pantai Kura Kura Bali, Tantowi Yahya: Ini Bukti Mampu Menyatukan Dunia
- Istimewa
Bali, tvOnenews.com - Para pemimpin global terkemuka seperti Paus Fransiskus, Imam Besar Nasaruddin, tokoh spiritual Deepak Chopra, filantropis Susan Rockefeller, pendiri Bridgewater Ray Dalio, Presiden Bank Dunia Ajay Banga, seniman terkenal Michelle Yeoh dan pemerintah Indonesia berkumpul di pantai suci Kura Kura Bali.
Mereka berkumpul untuk berpartisipasi dalam acara unik yang merayakan persatuan, keragaman, dan pembangunan berkelanjutan.
Pertemuan itu juga bertujuan dalam berefleksi dan mencari solusi modern untuk mengatasi tantangan global yang mendesak dalam Perjalanan Refleksi Universal Tri Hita Karana: Bersatu dalam Keberagaman untuk Perdamaian, Kemakmuran, Rakyat, Planet, dan Kemitraan (5P).
Investor makro global, Ray Dalio, mengatakan dari Abu Dhabi ke Bali, semua bersatu dalam tujuan bersama, yakni menciptakan dunia di mana keragaman dirayakan, dan harmoni menang.
"Mari kita menghormati semangat Istiqlal dan bekerja bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk semua," ungkap Dalio dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).
Saat ribuan lilin dinyalakan, upacara Tari Perdamaian Bali yang memukau telah digelar, menampilkan kain berukuran 17x35 meter yang dihiasi dengan lukisan SDG 16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.
Gerakan global ini, terinspirasi oleh Deklarasi Istiqlal dan semangat persahabatan yang dipelihara oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin, bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap perdamaian dan harmoni.
Acara ini akan menampilkan pertunjukan memikat dari lagu "Lilin Lilin Kecil" (Lilin Kecil), diiringi lagu kebangsaan global yang disusun dari instrumen musik dari seluruh dunia.
Seniman kontemporer dari G20 dan H20 juga memamerkan karya mereka melalui kubah seni konstelasi berputar yang menyinari di area Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Bali.
Pertemuan ini berfungsi sebagai platform yang kuat untuk membahas dan menangani masalah kritis seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan perdamaian global.
Dengan menggabungkan kearifan kuno dengan inovasi modern, para peserta berharap dapat. menginspirasi gerakan global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil.
"Malam ini, kita semua menyaksikan kekuatan cahaya dari lilin kecil yang mampu menyatukan dunia," ungkap Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai atau dikenal sebagai United In Diversity Foundation, Tantowi Yahya.
Load more