ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek, Pengamat Pendidikan Soroti Tuntutan Berlebihan Orang Tua ke Anak: Jika Tidak Ada Keseimbangan Dapat Memicu Tekanan Berbahaya

Dalam menyoroti kasus anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Pengamat Pendidikan Dr. Dirgantara Wicaksono mengingatkan bahaya tuntutan berlebihan orang tua ke anak yang jika tanpa keseimbangan bisa memicu tekanan yang berbahaya.
Minggu, 8 Desember 2024 - 06:00 WIB
Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek, Pengamat Pendidikan Soroti Tuntutan Berlebihan Tanpa Keseimbangan: Dapat Memicu Tekanan Berbahaya
Sumber :
  • kolase tim tvOnenews

“Seperti tekanan emosional atau konflik berkepanjangan,” sambungnya.

Dirgantara kemudian menilai dalam kasus seperti yang terjadi pada MAS, pembunuhan orang tua biasanya melibatkan hubungan emosional yang rumit antara pelaku dan korban.

“Dimana pelaku sering merasa terjebak dalam situasi tanpa solusi yang jelas,” ujarnya.

Sementara secara psikologis, ia menduga, motif pembunuhan ini dapat dilatarbelakangi oleh gangguan emosional mendalam.

“Seperti akumulasi stres, frustrasi, atau masalah kontrol emosi yang tidak terdeteksi sebelumnya,” jelasnya.

Inilah yang menurut Dirgantara pentingnya deteksi dini terhadap kondisi mental anak dan pengelolaan emosi yang sehat dalam lingkungan keluarga.

“Dari perspektif sosiologis dan pendidikan, kasus ini mencerminkan potensi kegagalan dalam sistem pendukung belajar, katanya. 

Maka meskipun belajar merupakan aktivitas positif, tuntutan berlebihan tanpa adanya keseimbangan dapat memicu tekanan berbahaya.

“Terutama pada remaja,” pesan Dirgantara. 

Fenomena ini menurut Dirgantara menjadi peringatan keras bagi orang tua dan institusi pendidikan untuk memahami kebutuhan emosional anak secara menyeluruh.

“Tidak hanya berfokus pada prestasi akademik. Pendekatan yang lebih holistik diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan perkembangan intelektual anak secara bersamaan,” jelasnya.

Maka jika anak terlalu ditekan dan dipaksa belajar kesehatan mental akan terganggu.

“Hemat saya ada kesehatan mental anak bisa sangat  terganggu jika ada tekanan luar biasa dalam pola belajar,” jelasnya.

Dirgantara yang kebetulan pernah satu sekolah dengan Almarhum (ayah) yang dibunuh oleh sang anak menilai ia memang pintar.

“Ya anaknya seperti ayahnya, yang rajin sekali belajar, dulu kala SMA ayahnya selalu mendapatkan peringkat di kelas IPA,” ujar Dirgantara.

“Sosok Almarhum ayahnya sangat baik dan santun ketika SMA,” sambungnya.

Sementara menurut Dirgantara, proses tekanan transformasi pedagogik yang terlalu berlebihan dari orang tua ke anak itulah yang bahaya.

“Dilakukan orang tua ke anak. Konsep pintar yang berkembang dibandingkan dengan kedua orangtuanya tanpa memperhatikan unsur bermain anak usia 14 thn,” jelasnya.

Hal ini karena anak harus melewati fase tumbuh kembang anak dengan tuntas.

“Kita tidak bisa melewati fase  tumbuh kembang anak, mereka butuh ruang apresiasi kreasi anak,” tutup Dirgantara. (put)

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT