Tak berhenti di situ, AKP Dadang melanjutkan aksinya dengan menembaki rumah dinas Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti, yang berjarak hanya 25 meter dari Mapolres.
Kombes Andry Kurniawan, Dirkrimum Polda Sumbar, mengungkapkan bahwa tujuh peluru bersarang di rumah dinas tersebut.
Barang bukti berupa enam selongsong peluru, lima proyektil, dan serpihan ditemukan di lokasi kejadian.
Aksi membabi buta ini untungnya tidak menambah jumlah korban jiwa, meskipun ajudan Kapolres sempat menjadi sasaran tembak ketika memeriksa keadaan.
- Motif Tambang Ilegal dan Hukuman Berat
Penyelidikan mengungkapkan bahwa aksi nekat AKP Dadang diduga bermotif melindungi aktivitas tambang ilegal.
Load more