"Hal ini menyebabkan suplai bahan bakar ke mesin tidak mencukupi," terangnya dikutip pada Jumat (29/11/2024).
Melalui tim LAPI ITB, Tri selanjutnya membawa sampel endapan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan melalui metode EDS (Energy-Dispersive X-ray Spectroscopy) guna diidentifikasi unsur-unsur pembentuknya.
Kemudian hasil uji EDS itu dibandingkan dengan hasil analisis fisika dan kimia yang dilakukan tim Lemigas terhadap bahan bakar Pertamax dari beberapa SPBU yang diperkirakan menjadi sumber Pertamax bermasalah.
"Ternyata senyawa pembentuk endapan tersebut tidak ditemukan dalam bahan bakar yang dianalisis (Pertamax)," jelasnya.
Dari hasil penelitian tersebut akhirnya dicurigai pada material antikorosi yang biasa dipakai sebagai pelapis tangki bahan bakar berbahan logam mengingat pelapis biasanya terbuat dari paduan unsur yang terdeteksi pada analisis EDS.
"Tapi penelitian masih terus dilakukan untuk memastikan dari mana asal usul unsur-unsur pembentuk endapan tersebut," kata dia.
Menurutnya, apabila endapan berhubungan dengan material tahan korosi pelapis tangki, maka para pemilik kendaraan yang tangki bahan bakarnya terbuat dari resin tetap bisa menggunakan bahan bakar Pertamax karena tidak akan ada fenomena munculnya endapan mengingat tidak diperlukannya pelapisan tersebut.
Load more