Tanggapi Kalah Suara dari Paslon Pramono-Rano, Ridwan Kamil Tegaskan Survei Bukan Takdir Penentu Kemenangan di Pilkada Jakarta
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil merespons hasil lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang menyebutkan paslon nomor urut 1 itu berada di posisi kedua di Pilkada Jakarta 2024.
Politikus Partai Golkar ini menilai survei bukan penentu takdir kemenangan di Pilkada Jakarta 2024.
"Saya bingung jawabnya apa ya, karena sudah saya jawab bahwa kalau apapun surveinya, jawabannya kita blusukan, kita kencengin ini kan sudah dilakukan," jelas dia, di Jakarta Utara, Rabu (13/11/2024).
"Jadi poinnya adalah survei bukan penentu takdir, dari hasil sejarah kan membuktikan. Survei berapa, hasil berapa, yang penting jadi evaluasi saja," sambungnya.
Oleh karena itu, dengan hasil SMRC yang berada di urutan kedua, membuat RK dan Suswono akan semakin gencar melakukan blusukan dan kampanye.
"Kita terus blusukan, terus menyampaikan peran. Kita double-double semangatnya dan lain sebagainya. Mudah-mudahan hasil akhir kita tetap menang di 1 putaran," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno lebih tinggi dibandingkan dua pasangan lainnya.
Survei ini dilakukan pada 31 Oktober-9 November 2024.
Elektabilitas Pramono-Rano menyentuh angka 46 persen, pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mencapai 39,1 persen dan pasangan calon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana mencapai 5,1 persen.
Sedangkan, sang rival kuat Paslon Nomor Urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono hanya mencapai 39,1 persen suara, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto sebesar 5, 1 persen.
Sementara itu, responden yang menjawab belum tahu memilih kandidat Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta sekitar 9,8 persen.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani menyebutkan pasangan Pramono-Rano unggul signifikan atas Ridwan-Suswono dan Dharma-Kun.
"Perbedaan elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono berubah menjadi signifikan dari tidak signifikan secara statistik dalam rentang sekitar tiga minggu. Selisih dukungan antara pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK–Suswono dalam survei terakhir sekitar 6,9 persen," kata Deni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Load more