Sidang PK di PN Cirebon, Saka Tatal: Optimis Yakin Menang, Cuma Mau Dipulihkan Nama Baik
- Tangkapan Layar
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky, Saka Tatal mengaku optimis akan menang di sidang Peninjauan Kembali (PK) yang digelar hari ini Rabu (24/7/2024) di PN Cirebon.
Didampingi oleh kuasa hukumnya Farhat Abas dan Titin Aprilianti, Saka Tatal tiba di PN Cirebon.
“Saka optimis, Saka yakin pasti akan menang dalam PK. Harapan Saka cuma ingin dipulihkan nama baik saja,” ujar Saka Tatal Rabu (24/7/2024).
Ia berharap semua proses persidangan dan mencari keadilannya dapat berjalan lancar dan cepat selesai.
"Semoga lancar tidak ada halangan sama sekali," lanjutnya.
Titin Aprilianti yang setia mendampingi Saka Tatal tak bisa membendung rasa harunya. Ia mengaku bersyukur sudah sampai ditahap ini.
“Alhamdulillah sekarang kebenaran sudah terbuka, karena saya yakin Saka Tatal bukanlah pelaku pembunuhan dan pemerkosaan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Saka Tatal telah melakukan tes psikologi yang digelar oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Jumat (19/7/2024).
Saka Tatal mengaku pusing setelah menjalani tes psikologi dari pagi sampai malam hari.
"Saya tidak bisa menjelaskan seperti apa, karena blenger (pusing)," ujarnya kepada tvOne pada Sabtu (20/7/2024).
Dalam tes psikologi tersebut, Saka Tatal menjalani serangkaian tes mulai dari, menulis, menggambar sampai wawancara terkait kejadian pada 2016 silam hingga kejadian minggu lalu.
"Alhamdulillah semoga kedepannya lebih baik lagi," kata Saka Tatal.
Saka Tatal mengaku optimis menjelang sidang peninjauan kembali yang akan digelar pekan depan.
Sudah siap dari awal, karena yakin Saka tidak pernah melakukan (pembunuhan Vina)," pungkasnya.
Sementara kuasa hukum Saka Tatal, yakni Titin Prialianti mengatakan kliennya menjalani tes psikologi selama 13 jam.
Titin menjelaskan tes psikologi ini bukan hanya berkaitan dengan kepentingan upaya hukum PK yang akan dihadapi Saka Tatal saja.
"Hanya dalam keseharian setelah kasus ini mencuat kembali Saka Tatal seolah dipaksa untuk merekonstruksi ulang apa yang terjadi di 2016," katanya.
Menurut Titin sejak kasus ini mencuat emosi Saka Tatal tidak stabil, terlihat aura kemarahannya, ketakutan, kemudian kesakitan dalam diri kliennya.
Load more