"Sangat bersedia Pak, yang penting 7 terpidana itu saya mau keluar bebas seperti kehidupan saya kemarin pak. Saya merasa bersalah. Saya siap meskipun saya harus dipenjara menggantikan 7 orang itu saya siap," kata Dede.
Tak hanya itu, Dede mengaku dirinya telah lama ingin berbicara di publik usai mencuatnya kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Sempat mengurungkan niat tersebut, tekad Dede pun membulat untuk berani berbicara fakta sesungguhnya terkait kesaksiannya dalam pusaran kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Usut punya usut, tekad bulat Dede didasari akan dorongan sejumlah pihak yang memintanya untuk mengakui kesaksian palsu peristiwa pembunuhan itu.
"Saya putuskan kemarin. Seminggu sebelum ketemu Kang Dedi saya putuskan, tekad saya harus bulat, saya harus terima risikonya, apapun risikonya. Entah ada hukuman buat saya, saya terima," kata Dede.
"Inisiatif sendiri. Saya rundingan sm keluarga, sama teteh. Sebulan setengah setelah viral itu teteh bilang 'De ayo datang aja ke Pak Dedi'. 'Nanti saja kata saya karena masih takut dan bingung, takut kehilangqn pekerjaan. Terus keluarga dorong terus," sambungnya.
Usai pengakuannya ramai tersiar, kini Dede pun bersiap menghadapi somasi terbuka yang dapat berujung laporan polisi yang dilayangkan oleh Iptu Rudiana melalui kuasa hukumnya. (raa).
Load more