Jakarta, tvOnenews.com - Kasus kematian sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon semakin semrawut usai Dede muncul di publik mengaku memberi kesaksian palsu pada peristiwa yang terjadi 2016 silam.
Dede yang disebut-sebut sebagai saksi kunci dari kasus pemerkosaan disertai pembunuhan itu secara mengejutkan mengaku jika dirinya diperintah ayah Eky yakni Iptu Rudiana untuk memberi kesaksian palsu dalam pemeriksaannya oleh Polres Cirebon.
Lantas munculnya Dede semakin menambah rentetan kontroversi kasus kematian sejoli muda itu yang telah berjalan selama 8 tahun lamanya.
Awal mula Dede mengaku memberikan kesaksian palsunya itu melalui video YouTube @kangdedimulyadichannel milik politikus Partai Gerindra yakni Dedi Mulyadi.
Dalam video tersebut Dede mengaku jika diberinya tak mengetahui peristiwa kematian Vina dan Eky kala itu.
Ia menyebut jika Aep dan Iptu Rudiana memaksa dirinya untuk mau memberi kesaksian palsu dan mengaku adanya peristiwa pemerkosaan disertai pembunuhan yang berujung 8 orang dipidana.
"Awalnya malam saya lupa sekitar jam berapa, Aep nelpon 'De anterin saya ke Polres'. Itu saya posisi di rumah di Cirebon Kabupaten," kata Dede dikutip dari YouTube @kangdedymulyadichannel pada Minggu (21/7/2024).
Dede mengaku bertemu dengan Iptu Rudiana saat dirinya bersama Aep tiba di Polres Cirebon.
Kala itu, Aep dan Iptu Rudiana langsung mengajak Dede untuk dapat mengikuti skenario kesaksian yang telah disiapkan.
"Aep dan Pak Rudiana ngomong saya diminta jadi saksi. 'Kamu bilang saja lagi nongkrong di warung ada orang nongkrong segerombolan anak-anak melempar batu, bawa bambu sama pengejaran itu sudah diomongin di luaran'. Disuruh ngomong seperti itu," katanya.
Lantas pengakuan yang disampaikan Dede di publik semakin memperkeruh kasus pemerkosaan disertai pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Dede pun kembali membuat pengakuan di publik melalui konferensi persnya di Kantor DPP Peradi pada Senin (22/7/2024) kemarin.
Dede mengaku dirinya pun siap di bui menggantikan 7 terpidana kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
"Sangat bersedia Pak, yang penting 7 terpidana itu saya mau keluar bebas seperti kehidupan saya kemarin pak. Saya merasa bersalah. Saya siap meskipun saya harus dipenjara menggantikan 7 orang itu saya siap," kata Dede.
Tak hanya itu, Dede mengaku dirinya telah lama ingin berbicara di publik usai mencuatnya kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Sempat mengurungkan niat tersebut, tekad Dede pun membulat untuk berani berbicara fakta sesungguhnya terkait kesaksiannya dalam pusaran kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Usut punya usut, tekad bulat Dede didasari akan dorongan sejumlah pihak yang memintanya untuk mengakui kesaksian palsu peristiwa pembunuhan itu.
"Saya putuskan kemarin. Seminggu sebelum ketemu Kang Dedi saya putuskan, tekad saya harus bulat, saya harus terima risikonya, apapun risikonya. Entah ada hukuman buat saya, saya terima," kata Dede.
"Inisiatif sendiri. Saya rundingan sm keluarga, sama teteh. Sebulan setengah setelah viral itu teteh bilang 'De ayo datang aja ke Pak Dedi'. 'Nanti saja kata saya karena masih takut dan bingung, takut kehilangqn pekerjaan. Terus keluarga dorong terus," sambungnya.
Usai pengakuannya ramai tersiar, kini Dede pun bersiap menghadapi somasi terbuka yang dapat berujung laporan polisi yang dilayangkan oleh Iptu Rudiana melalui kuasa hukumnya. (raa).
Load more