Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun membuat puisi yang berjudul “Banteng yang Terluka”. Dalam puisi tersebut Komarudin Watubun menyinggung soal pengkhianat.
Komarudin membacakan puisi itu usai acara serah terima obor Api Abadi Mrapen di Beach City International Ancol, Jakarta Utara, Kamis (23/5/2024).
Diketahui acara itu digelar sehari sebelum pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP dimulai.
Dalam bait pertama puisinya, dia menceritakan bahwa luka yang dirasakan partainya semakin membuat kadernya terus berjuang tanpa kenal kata menyerah.
“Meskipun anak panah menembus sekujur tubuhku, tetapi jeritan kesakitan ini menyatukan jiwa dan ragaku untuk tetap berjuang,” demikian bunyi puisi yang dibacakan Komarudin.
Dia pun mengibaratkan perjuangan itu seperti Obor ‘Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam’.
Di mana obor tersebut adalah obor untuk acara Rakernas V PDIP yang apinya diambil dari Api Abadi Mrapen.
Komarudin juga menyampaikan pesan kepada seluruh kader PDIP agar tidak menjadi pengecut dan pengkhianat.
Bait tersebut bagaikan sindiran PDIP kepada pihak tertentu.
“Jangan jadi pengecut apalagi pengkhianat,” katanya.
Berikut puisi lengkap yang dibacakan Komarudin:
Meskipun anak panah menembus sekujur tubuhku
Tetapi jeritan kesakitan ini menyatukan jiwa dan ragaku untuk tetap berjuang
Bagaikan Obor Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam ini
Hai banteng-banteng yang gagah perkasa
Dari Merauke sampai ke Sabang
Dari Pulau Rote sampai ke Miangas
Jangan jadi pengecut apalagi pengkhianat
Satukan barisan di bawah komando Megawati Soekarnoputri
(saa/muu)
Load more