Terkuak! Perjalanan Karier Moderator Debat Capres Kelima Dwi Anggia, Pernah Diteror Bom
- tim tvOne - Julio
Ia melanjutkan, pada saat mengikuti kompetisi SCTV Goes to Campus, Anggi mengatakan meraih juara 3.
"Nah, setelah itu, dan lulus kuliah, aku ikut tes di SCTV, di liputan 6, dan di tahun yang sama juga, aku ikut BDP Trans TV di tahun 2004 jadi reporter dari 900 peserta. Nah, yang keterima hanya dua, dan aku salah satunya," ujar Dwi Anggia.
"Namun, di Liputan 6, juga aku keterima, saat itu akhirnya aku memutuskan bergabung di Liputan 6 SCTV”, cerita Dwi Anggia tentang awal perjalanan kariernya di media televisi.
Namun, setelah setahun menjadi reporter di Liputan 6 SCTV, kata Dwi Anggia, dirinya didapuk untuk siaran pertama kali di program kriminal Buser, setelah itu, di Liputan 6 Pagi dan Liputan 6 siang, hingga tahun keempat.
"Seusai dari Liputan 6, aku pindah ke ANTV selama dua tahun, kemudian pindah ke tvOne selama kurang lebih 13 tahun dari 2011 sampai sekarang," katanya sambil tersenyum mengenang perjalanan kariernya.
Memang menjadi jurnalis tak mudah, butuh pasion dan kecintaan terhadap profesi, untuk bisa jadi seorang jurnalis, sehingga menikmati setiap perjalanan sebagai seorang wartawan.
"Makanya, karier saya itu mengalir begitu saja, tanpa perencanaan khusus, yang penting enjoy and do you best," kata Dwi Anggia yang pernah jadi presenter berita Ranah Minang, di TVRI Sumatera Barat pada tahun 2004.
Pengalaman Berkesan Selama Jadi Wartawan
Selain itu, ia juga menceritakan tentang pengalaman paling berkesan saat bekerja di tvOne.
"Pengalaman paling berkesan saat di tvOne itu ketika ada Bom Thamrin 2016, saya dan tim lagi rapat budgeting untuk siaran kabar petang, saat lagi rapat, tiba-tiba ada ada notif kabar bom, akhirnya langsung bubar dan saya mengajukan diri untuk langsung ke lokasi," Dwi Anggia menceritakan.
"Saat sampai di sana, saya masih mendengar suara tembakan, nggak ada jurnalis yang bisa masuk lokasi itu, karena dijaga ketat dan dipasangi police line. Namun, saya berusaha masuk dan melihat langsung ke lokasi, masih ada bagian tubuh korban bom berceceran,” sambungnya.
Load more