tvOnenews.com-Ketika tengah dominan dalam skena politik di tanah air, kader Partai Komunis Indonesia (PKI) di pedesaan dan perkotaan banyak memproduksi istilah, slogan, akronim yang mendukung aksi aksi yang tengah digagasnya.
Salah satu yang paling sering diteriakkan adalah Ganyang Setan dan Kota. Sebenarnya apa maksud dari slogan ini, berikut maknanya berdasarkan buku Kamus Gestok yang ditulis Hersri Setiawan:
Setan desa adalah slogan yang diciptakan oleh kader Partai Komunis Indonesia dan Barisan Tani Indonesia (organisasi sayap PKI) untuk menunjukan pada kaum tani siapa sebenarnya musuh musuh mereka. Slogan ini dibuat untuk menciptakan musuh bersama bagi petani saat itu, sekaligus cara untuk mengkonsolidasikan anggota PKI di pedesaan. Maksudnya tentu supaya aksi aksi yang dilakukan bisa lebih mudah dilakukan, seperti aksi landreform dan bagi hasil pertanian bisa dilaksanakan.
Setan Desa dirumuskan tujuh pihak: tuan tanah, lintah darat, tengkulak jahat, tukang ijon, bandit desa, pemungut pajak, kapitalis birokrat desa. Gerakan ganyang Tujuh Setan Desa marak bersamaan dengan aksi sepihak, seperti pendudukan lahan, penuntutan pembagian hasil lahan, dll.
Mirip dengan Setan Desa, Setan Kota juga istilah yang diciptakan PKI agar kadernya di kota mengenali musuh musuhnya. Jika di desa, musuh petani, rakyat saat itu disebut Setan Desa, di kota ada Setan Kota yang terdiri dari tiga pihak: Kapbir (kapitalis birokrat), koruptor dan manipolis gadungan. Menurut PKI tiga elemen Setan Kota inilah yang membuat ekonomi Indonesia mengalami kekacauan dan kemerosotan hebat.
Turba adalah asas kerja yang dilakukan oleh Lekra, organisasi seniman yang setelah Gerakan 30 September dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia. Turba adalah akronim dari turun ke bawah. Semacam proses sosial yang harus ditempuh seorang sastrawan, pelukis, penari, pekerja kebudayaan untuk menjadi satu dengan rakyat pekerja. Dengan asas ini seniman benar benar satu pikiran dengan rakyat, bukan sekedar pengamatan semata. Sasaran Turba adalah tinggal bersama petani miskin, buruh tani, dan buruh. (bwo)
Load more