Inovasi Petrokimia Gresik Majukan Pertanian Indonesia, Raih Tiga Penghargaan "BUMN and Brand Marketing Award 2025"
- tim tvone - tim tvone
Gresik, tvOnenews.com - Inovasi Petrokimia Gresik, dalam memajukan pertanian Indonesia berhasil membawa pulang tiga penghargaan sekaligus di ajang “BUMN and Brand Marketing Award (BBMA) 2025”.
Inovasi-inovasi yang banyak mengoptimalkan teknologi ini dinilai tidak hanya berdampak positif bagi perusahaan, tetapi juga membawa manfaat berkelanjutan bagi pertanian di Indonesia.
Ketiga penghargaan yang berhasil diraih yaitu Gold untuk Global Branding and Marketing Strategy, Gold untuk Brand Strategy Relevance, serta Platinum untuk Impact on Indonesia.
Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Manajemen Risiko Petrokimia Gresik, Johanes Barus, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Terpisah, Johanes menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh stakeholder atas inovasi-inovasi perusahaan. Menurutnya, prestasi ini diraih karena inovasi yang dijalankan Petrokimia Gresik mampu menjadi solusi bagi tantangan atau problem yang dihadapi oleh konsumen, dalam hal ini petani.
“Inovasi yang diciptakan Petrokimia Gresik untuk pertanian Indonesia selalu mengedepankan kegiatan-kegiatan edukatif bagi petani. Ini sekaligus menjadi upaya perusahaan dalam mewujudkan swasembada pangan nasional, serta peningkatan kesejahteraan bagi petani. Petani kami ajak untuk merasakan langsung, dan membuktikan sendiri kualitas produk yang ditawarkan, sehingga terciptalah loyalitas terhadap produk-produk Petrokimia Gresik," demikian disampaikan Johanes, saat di Gresik, Rabu (10/12).
Adapun sejumlah inovasi Petrokimia Gresik yang berhasil menarik perhatian dewan juri di ajang BBMA 2025, diantaranya Smart Precision Farming yang diciptakan Petrokimia Gresik untuk masa depan pertanian Indonesia lebih modern. Melalui program ini, Petrokimia Gresik mengajak petani di dalam negeri untuk mengoptimalkan teknologi dalam proses budidaya, seperti penggunaan drone untuk pemupukan serta pemanfaatan Internet of Things (IoT) guna memperoleh data geo-spasial dan rekomendasi pemupukan presisi sesuai kebutuhan tanaman.
Penerapan teknologi tersebut tidak hanya membuat proses budidaya lebih efektif dan efisien, tetapi juga berdampak pada peningkatan produktivitas sekaligus kesejahteraan petani. Hingga November 2025, Smart Precision Farming telah diaplikasikan di lahan seluas 2524 hektare di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, mencakup berbagai komoditas seperti tebu, padi, jagung, edamame, singkong, dan komoditas pertanian lainnya.
Load more