Trump Umumkan Hamas dan Israel Sepakati Gencatan Senjata Tahap Pertama, Semua Sandera Akan…
- Xinhua
Jakarta, tvOnenews.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Hamas dan Israel telah menyepakati tahap pertama rencana perdamaian Gaza yang diusulkan oleh pemerintah AS. Pengumuman tersebut disampaikan Trump melalui platform pribadinya, Truth Social, pada Rabu (8/10/2025) waktu Washington.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut kesepakatan ini sebagai langkah besar menuju perdamaian yang kuat, kekal, dan abadi di kawasan Timur Tengah. Ia juga menegaskan bahwa seluruh sandera akan segera dibebaskan, dan pasukan Israel akan ditarik ke garis yang telah disepakati bersama.
“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati Tahap Pertama Rencana Perdamaian kami,” tulis Trump. “Ini berarti semua sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya sebagai bagian dari langkah pertama menuju perdamaian sejati.”
Trump turut menyampaikan apresiasi kepada para mediator internasional, termasuk Turkiye, yang disebutnya berperan penting dalam proses diplomasi yang berujung pada kesepakatan ini. “Terima kasih kepada semua pihak yang bekerja tanpa lelah untuk menorehkan peristiwa bersejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini,” ujarnya.
Rencana Gencatan Senjata “Tahap Pertama”
Kesepakatan yang diumumkan Trump merupakan bagian dari Rencana Gaza yang diungkap Gedung Putih pada 29 September 2025. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata segera di Jalur Gaza, rekonstruksi besar-besaran wilayah yang hancur akibat perang, serta reorganisasi politik dan keamanan di bawah pengawasan badan internasional yang dibentuk atas inisiatif AS.
Tahap pertama rencana ini juga menekankan pembebasan seluruh sandera Israel dalam 72 jam setelah penandatanganan kesepakatan, dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Selain itu, Gaza akan dijadikan zona bebas senjata, dan pemerintahan transisi akan dibentuk sebagai bagian dari upaya menciptakan stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut.
Respons Hamas: Dukung Secara Prinsip, Perlu Pembahasan Lanjutan
Sebelumnya, pada 3 Oktober, pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk, menyatakan bahwa pihaknya menyetujui secara prinsip rencana gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Trump.
Dalam wawancara bersama Al Jazeera, Abu Marzouk menyebut bahwa Hamas siap menyerahkan senjata kepada negara Palestina di masa depan sebagai bagian dari kesepakatan damai. Ia juga menekankan bahwa masa depan rakyat Palestina adalah urusan nasional, bukan keputusan sepihak Hamas.
“Kami mendukung garis besar rencana tersebut, namun pelaksanaannya harus dibahas lebih lanjut,” ujarnya.
Dukungan Internasional dan Langkah Berikutnya
Kesepakatan tahap pertama ini disambut dengan optimisme hati-hati oleh berbagai pihak internasional. Banyak pengamat menilai langkah ini bisa menjadi titik balik dalam konflik panjang Israel–Palestina, terutama jika tahap berikutnya dapat dijalankan sesuai komitmen kedua belah pihak.
Namun, sejumlah analis juga memperingatkan bahwa tantangan implementasi di lapangan masih sangat besar, mengingat ketegangan dan ketidakpercayaan yang mengakar selama puluhan tahun.
Dengan kesepakatan gencatan senjata ini, dunia kini menanti langkah selanjutnya dari AS, Israel, dan Hamas untuk memastikan proses perdamaian benar-benar berlanjut — bukan hanya menjadi kesepakatan politik di atas kertas. (ant/nsp)
Load more