Diam-Diam Utusan AS Siap Temui Pejabat Hamas Bahas Gencatan Senjata, Bocoran Rencana Mendadak Terungkap
- ANTARA
Washington, tvOnenews.com – Upaya diplomatik Amerika Serikat untuk mendorong gencatan senjata di Gaza kembali memasuki fase penting setelah laporan menyebut Utusan Khusus AS Steve Witkoff berencana bertemu dengan kepala negosiator Hamas, Khalil al-Hayya. Informasi tersebut pertama kali diungkapkan New York Times pada Jumat (15/11), berdasarkan keterangan dua sumber anonim yang mengetahui rencana tersebut.
Hingga kini, tanggal pasti pertemuan belum ditetapkan. Namun, laporan tersebut menegaskan bahwa Witkoff tengah menyiapkan langkah strategis guna membuka kembali jalur komunikasi dengan Hamas untuk membahas skema gencatan senjata baru di Jalur Gaza, wilayah yang terus digempur sejak Oktober.
Menurut laporan itu, rencana pertemuan tersebut menunjukkan bahwa Witkoff tidak gentar terhadap kritik keras, baik dari Israel maupun dari kalangan politik AS, yang menilai bahwa membuka komunikasi langsung dengan Hamas dapat memberi legitimasi kepada kelompok tersebut. Meskipun demikian, upaya diplomatik itu disebut sebagai salah satu jalan paling realistis untuk menghentikan eskalasi kekerasan yang terus memakan korban sipil.
Gedung Putih menolak memberikan komentar atas laporan tersebut. Hamas juga belum memberikan pernyataan resmi terkait isu pertemuan yang semakin menjadi perhatian publik internasional ini.
Pertemuan yang direncanakan bukanlah yang pertama antara Witkoff dan al-Hayya. Mereka diketahui pernah berjumpa pada Oktober lalu, tepat sebelum penandatanganan kesepakatan gencatan senjata sebelumnya. Dalam pertemuan tersebut, Witkoff mengakui adanya hubungan emosional yang tercipta akibat pengalaman pribadi.
Dalam wawancara dengan program 60 Minutes di CBS, Witkoff menceritakan percakapan menyentuh ketika ia menyampaikan kepada al-Hayya bahwa dirinya juga pernah kehilangan seorang putra. Putra Witkoff, Andrew, meninggal akibat overdosis opioid pada 2011—sebuah tragedi yang ia sebut sebagai luka yang tidak pernah hilang. Di sisi lain, Himam al-Hayya, putra dari sang negosiator Hamas, tewas dalam serangan udara Israel di Doha, Qatar, pada September.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah kehilangan seorang putra, dan bahwa kami sama-sama bagian dari ‘klub’ yang sangat buruk, yaitu para orang tua yang telah menguburkan anak mereka,” kata Witkoff dalam wawancara tersebut.
Load more