Yakin mengatakan sering kali umat Islam dihadapi permasalahan tentang isu ras dan suku bangsa. Namun, adanya ekploitasi agama dalam bisnis bisa membuat ramai terpecahnya masyarakat.
"ini negara besar jangan masukkan agama dalam eksploitasi bisnis dan berdagang, bahaya," Tegasnya.
Dirinya juga melihat adanya pihak Holywings sudah merespon isu publik dengan menutup tempat usaha. Namun, ia melihat belum ada keseriusan pihak manajemen untuk unjuk diri meminta maaf secara langsung kepada publik.
"Kami tidak melihat keseriusan manajemen Holywings dalam meminta maaf dan tidak cukup hanya melakui konten sosial media," tuturnya.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan enam nama pegawai dari Pria inisial SDR (27) selaku creative director Holywings, Perempuan inisial NDP (36), selaku head team promotion, Pria inisial DAD (27), pembuat desain promo yang viral, Perempuan inisial EA (22),
Tim admin media sosial, Perempuan inisial AAB (25), selaku socmed officer, Pria inisial AAM (25) selaku admin tim promo yang beri request.
Kepolisian sejauh ini telah menetapkan keenam pegawai Holywings dengan laporan tindak pidana penistaan agama melalui media elektronik.(PPK)
Load more