KAPPI Membawa Kopi Indonesia Kembali ke Hati Jepang : Dari SCAJ Conference 2025 hingga Expo 2025 Osaka
- Istimewa
Kedua forum ini mempertemukan eksportir, peneliti dan pelaku industri dari Indonesia dan Jepang untuk membahas hambatan ekspor khususnya terkait Maximum Residue Limit (MRL), sekaligus merancang strategi kolaborasi jangka panjang.
“Kami berkomitmen membantu petani menghasilkan kopi yang berkelanjutan dan efektif, memastikan setiap biji memenuhi persyaratan ketat negara tujuan seperti Jepang,” ujar Moelyono Soesilo, pakar kopi Indonesia.
Roby Wibisono, Perwakilan KAPPI Global, menambahkan bahwa fokus pihaknya adalah mendidik dan memberdayakan sektor kopi Indonesia. "Dengan menekankan edukasi, capacity building dan kepatuhan standar, kami ingin membangun komunitas kopi yang tangguh, berdaya dan berkelanjutan, siap untuk pasar global," tandas Roby.
Dari sisi Jepang, Yutaka Shibata, Presiden Key Coffee Inc. dan All Japan Coffee Association mengingatkan pentingnya konsistensi mutu dan pasokan berkelanjutan. “Mandheling adalah salah satu kopi yang paling dicari di Jepang. Namun yang terpenting adalah keberlanjutan suplai, konsistensi mutu, dan nilai yang sepadan," papar Yutaka.
Fondasi Jangka Panjang : Edukasi Petani
Bagi KAPPI, keterlibatan dalam ajang-ajang internasional hanyalah sarana. Inti perjuangan tetap ada di kebun, bersama petani.
Melalui program pendampingan teknis, edukasi pestisida aman, praktik pertanian berkelanjutan, riset laboratorium uji serta regenerasi petani muda, KAPPI membangun fondasi jangka panjang agar kopi Indonesia selalu memenuhi standar mutu dan tetap relevan di pasar global.(chm)
Load more