Eko Pujianto Jadi Sorotan, Ini Alasan Pemilik Kebab Turki Baba Rafi Digugat PKPU
- Baba Rafi
tvOnenews.com - Nama Eko Pujianto, yang dikenal sebagai sosok penting di balik kesuksesan jaringan kuliner Kebab Turki Baba Rafi, kini tengah menjadi pusat perhatian publik. Bukan karena prestasi bisnis terbaru, tetapi lantaran dirinya dan perusahaan yang dipimpinnya, PT Sari Kreasi Boga Tbk, digugat dalam perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh salah satu kreditur.
Gugatan PKPU ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena Kebab Turki Baba Rafi selama ini dianggap sebagai salah satu waralaba kuliner tersukses di Asia Tenggara. Namun kini, waralaba legendaris tersebut justru berada di bawah bayang-bayang krisis keuangan yang mengusik fondasi reputasinya.
Kenapa Digugat PKPU? Ini Akar Masalahnya
Menurut berkas permohonan yang diterima Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, PT Sari Kreasi Boga dianggap gagal membayar utang dagang dan pinjaman berbunga yang sudah jatuh tempo. Tidak hanya satu, beberapa pihak disebut telah berulang kali melayangkan somasi karena tidak adanya pelunasan.
Kreditur utama yang mengajukan permohonan PKPU menyebut bahwa perusahaan telah melakukan wanprestasi (ingkar janji) sejak akhir tahun 2024. Dugaan keterlambatan pembayaran bahkan sudah terjadi sejak kuartal kedua 2024, namun ditutup-tutupi dengan dalih kondisi operasional.
Seorang sumber internal yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa perusahaan terlalu agresif dalam melakukan ekspansi dan pembukaan gerai baru tanpa perhitungan risiko yang matang. Hal ini diperparah oleh biaya operasional yang membengkak serta menurunnya daya beli masyarakat.
Eko Pujianto Dituding Abaikan Tanggung Jawab
Eko Pujianto, yang selama ini dikenal sebagai wajah dari Kebab Turki Baba Rafi, ikut disorot karena diduga tidak memberikan transparansi atas kondisi keuangan perusahaan. Kritikan terhadap gaya kepemimpinannya bermunculan di media sosial, termasuk spekulasi soal aset pribadi yang disebut tetap aman sementara perusahaan tersandung utang.
Netizen pun mulai menyandingkan kasus ini dengan beberapa kasus publik figur sebelumnya yang gagal mengelola bisnis waralaba. Tagar #BabaRafiPKPU dan #EkoPujianto langsung trending di X (sebelumnya Twitter) dengan ribuan unggahan.
“Susah dipercaya. Brand sebesar ini bisa sampai digugat PKPU. Ke mana semua uang franchisee selama ini?” tulis akun @BisnisJujurID.
Upaya Damai Masih Terbuka
Meski gugatan PKPU telah terdaftar resmi, pihak Eko Pujianto menyatakan masih membuka ruang mediasi. Melalui tim hukumnya, ia mengungkapkan bahwa perusahaan tengah menyusun skema restrukturisasi kewajiban dan negosiasi pembayaran secara bertahap.
“Kami ingin semua pihak mendapatkan solusi yang adil dan perusahaan tetap bisa menjalankan operasionalnya. Komitmen kami untuk menyelesaikan ini tetap kuat,” ujar kuasa hukum Eko dalam konferensi pers singkat.
Namun publik tampaknya masih menunggu sikap konkret, terutama dari pihak manajemen puncak. Investor, mitra franchisee, hingga karyawan juga turut menanti kejelasan masa depan brand yang telah beroperasi lebih dari dua dekade ini.
Ancaman Runtuhnya Kepercayaan Brand
Kebab Turki Baba Rafi selama ini dikenal sebagai waralaba makanan cepat saji yang menjadi inspirasi banyak pengusaha muda. Jika kasus ini terus berlarut tanpa kejelasan, bukan tidak mungkin brand ini akan kehilangan kepercayaan pasar—sesuatu yang jauh lebih mahal daripada kerugian finansial.
Pengamat bisnis waralaba, Ferry Gunawan, menyebut bahwa krisis kepercayaan publik bisa lebih mematikan daripada gugatan hukum itu sendiri.
"PKPU bisa selesai dalam mediasi, tapi jika publik merasa ditipu atau dikecewakan, maka kebangkrutan moral dan citra bisa permanen. Itu yang harus dihindari," tegasnya. (ind)
Load more