Komitmen Kuat Pemerintah Untuk Infrastruktur Pangan Nasional
- Humas Kementan
Kementan pada periode pertama kepemimpinan Amran juga bersinergi dengan Kementerian PUPR untuk membangun embung dalam meningkatkan ketersediaan air bagi pertanian, terutama di daerah-daerah rawan kekeringan. Pada periode 2014 – 2019, pemerintah berhasil membangun lebih dari 4.000 embung di berbagai daerah di Indonesia.
“Terobosan ini mampu mendongkrak produktivitas lahan yang sebelumnya kurang optimal karena kekurangan air,” ungkap Arief.
Berbagai terobosan Amran di bidang infrastuktur pertanian berdampak pada peningkatan produksi pangan. Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 2019, dan 2020, selain juga swasembada untuk komoditas jagung, bawang merah, cabai, daging ayam, dan telur.
Terobosan infrastruktur pertanian juga berdampak pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian. PDB Pertanian pada akhir tahun 2014 hanya mencapai Rp880,40 triliun, namun kemudian meningkat secara signifikan setiap tahunnya, yaitu mencapai Rp 906,80 triliun (2015), Rp 936,40 trilliun (2016), Rp 969,80 triliun (2017), dan kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yang mencapai Rp1.005,40 triliun.
Gebrakan Pompanisasi dan Optimasi Lahan Rawa
Saat kembali menjabat sebagai Menteri Pertanian pada Oktober tahun lalu, Amran terus memberikan gebrakan-gebrakan di bidang infrastruktur pertanian. Apalagi saat ini, dunia sedang dihadapkan dengan potensi krisis pangan global dan dampak perubahan iklim kekeringan.
Pada tahun 2024, Kementan mengusung program pompanisasi sebagai solusi cepat mengantisipasi dampak kekeringan pada produksi pangan nasional. Kementan telah menargetkan 75.000 unit pompa untuk disebar di banyak titik irigasi di Indonesia. Sejauh ini, telah diaplikasikan pompa sebanyak 63.000 unit.
Dikutip dari pernyataan sebelumnya, Amran menyebutkan program pompanisasi sangat berdampak pada peningkatan produksi beras. Padahal saat ini pertanian Indonesia dihadapkan pada tantangan kemarau Panjang.
"Hasilnya nyata, saya ulangi. Pompanisasi adalah biasanya tanam satu kali menjadi tiga kali. Biasanya karena tergantung hujan, tetapi ketika kita tumpahkan air itu langsung bisa menjadi tanam tiga kali. Ada Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat itu ada kurang lebih 500.000 hektare. Bayangkan kalau 500.000 hektare kita pompa, dan luar Jawa 501 juta kali 5 ton saja, enggak usah 10 tahun, itu 5 juta ton. Kita menekan impor," jelas Amran.
Kementan di bawah kepemimpinan Amran juga kembali menggiatkan optimasi lahan rawa yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pertanian. Bekerja sama dengan TNI, Kementan telah mengembangan optimasi lahan rawa di daerah seperti Papua Selatan dan Sumatera Selatan, termasuk Kabupaten Merauke dan Ogan Ilir. Salah satu output utama yang diterapkan adalah peningkatan indeks pertanaman (IP) dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali tanam per tahun.
Load more