Jakarta, tvOnenews.com - Karena Krisna Murti kasus Jessica Wongso menjadi panjang dan rumit. Hal itu disebutkan Pengacara Jessica Wongso, Otto Hasibuan di program Karni Ilyas Club, Kamis (6/10/2023).
Namun sebelum menyebutkan hal tersebut, Otto Hasibuan katakan, seperti Tuhan menyebutkan, bahwa semuanya ada waktunya.
Bahkan, Otto Hasibuan akui kasus Jessica Wongso ini bisa membuka kembali dalam arti secara hukum. Namun ia katakan, di masyarakat sudah jelas dibuka.
"Dan saya bias membuktikan di hadapan masyarakat. Betapa sebenarnya ini telah terjadi tragedi hukum, yang menyedihkan dan memalukan," ujar Otto Hasibuan di kanal YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (6/10/2023).
Kemudian, Otto Hasibuan katakan terus terang, bahwa dirinya tak akan mau melakukan pembelaan terhadap Jessica Wongso dengan serius.
"Kalau saya betul betul tidak yakin bahwa Jessica tidak bersalah (tidak membunuh Mirna). Saya tak berani seratus persen Jessica tak bersalah, tetapi 99,9 persen, saya yakin dia tak bersalah," pungkas Otto Hasibuan.
Sebab, satu persen itu, kata Otto Hasibuan hanya Tuhan yang mempunyai kuasa. Maka untuk bisa memahami hal ini, Otto Hasibuan katakan, dirinya akan memberikan pengantar soal permasalahannya.
"Kenapa sebenarnya bisa terjadi kasus ini di pengadilan? yang seharusnya tak pernah terjadi di pengadilan," kata Otto Hasibuan.
Pertama, kata Otto Hasibuan, waktu Mirna meninggal dunia, kemudian diperiksa oleh dokter Djaja saat diberi formalin.
"Sampai tiga hari kemudian, dia (Mirna) sudah masuk ke peti mayat dan sudah mau dikuburkan. Dan kalau dikuburkan waktu itu, sudah selesai persoalan," beber Otto Hasibuan.
Akan tetapi, kata Otto Hasibuan ada kunci dari perkara kasus Jessica, dan masyarakat hingga dunia hukum harus mengetahui.
"Ini kuncinya, kita nonton di netflix, ketika Mirna mau dikuburkan, Krisna Murti yang waktu itu Dirkrimum Polda Metro Jaya datang, dan berkata ke ayah Mirna," ungkap Otto Hasibuan.
"Dia katakan, 'Edi anakmu diracuni' kata Krisna Murti," sambung Otto menceritakan.
Padahal sebelumnya ayah Mirna, Edi tidak bermasalah. "Kata-kata anakmu diracuni, padahal belum ada diautopsi dan belum ada pengambilan sample," ungkap Otto Hasibuan.
Jadi, kata Otto Hasibuan, dari mana Krisna Murti berkesimpulan awal mendahului peristiwa dengan perkataan 'anakmu dircaruni.'
"Oleh karena itu, katanya (Krisna Murti), kalau kau (Edi) tak autopsi, maka kami polisi tak bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan. Sehingga no autopsi no crime," cerita Otto Hasibuan.
"Tidak ada autopsi, tidak ada kriminal, itu kata-kata Krisna Murti," sambungnya menjelaskan.
Kata Krisna Murti, inilah yang menjadi sumber masalah ini, karena kalau tidak ada kata-kata Krisna Murti, Mirna sudah dikubur.
"Maka saya katakan, mengapa dia (Krisna Murti) berkesimpulan ini diracuni," ujar Otto.
Setelah Krisna Murti berkata seperti itu, ayah Mirna pun mengikuti perkataan Krisna Murti untuk melakukan autopsi.
"Dia (ayah Mirna) setuju diautopsi. akhirnya dibongkar dan dibawa ke rumah sakit. Apa yang terjadi di persidangan? dokter Selamat merupakan dokter ahli yang diundang jaksa, kami tanya," cerita Otto.
"Kami tanya, apa yang saudara (dr. Selamat) lakukan, apakah saudara melakukan autopsi terhadap saudara Mirna? dia pun bilang tidak," jelas Otto Hasibuan.
Jadi, dokter itu tak melakukan autopsi, hanya saja mengambil sample dari tubuh Mirna.
"Hanya sample, jadi sebagian sample diambil, ada dari lambung, dari hati dan sebagainya," kata Otto Hasibuan.
Tak hanya sampai di situ saja, Otto Hasibuan juga akui dirinya mempertanyakan kembali alasan dokter tersebut tidak melakuka autopsi.
Kata Otto, dokter tersebut mengaku hal itu merupakan permintaan polisi. Namun, di dalam berkas perkara pihak Otto, ada sebuah surat.
"Ada surat dari Polsek Tanah Abang, mengajukan permohonan kepada rumah sakit untuk autopsi. Kan ini aneh, ini ada surat supaya autopsi, sementara Selamat mengatakan itu permintaan polisi agar mayat Mirna tidak dilakukan autopsi," jelas Otto Hasibuan.
Menyikapi situasi itu, Otto Hasibuan akui langsung menganalisa tentang surat tersebut. Apakah surat itu sampai ke dokter ahli tersebut, atau tidak.
Otto Hasibuan menduga, bahwa surat tersebut tak dikirim sama sekali, tetapi pengambilan sample dilakukan.
"Jadi ada dua fakta, jadi siapa di antara dua ini yang berbohong kan. Jadi salah satu berbohon dong tentang fakta surat menyurat ini," jelas Otto Hasibuan.
Apa yang terjadi bila mayat Mirna tak diautopsi? karena dalam peristiwa hukum, jika ada pembunuhan dan ada yang mati, maka harus ada mayat.
Kemudian, bila ada mayat yang mati, harus diteliti apa penyebabnya mayat itu mati. "Karena ini matinya kan bukan alami," kata Otto.
"Oleh karena itu, karena diambil samplenya mulailah timbulah masalah," ujarnya kembali.
Lanjut Otto Hasibuan mencontohkan, bahwa Presiden John F Kennedy ditembak, hal itu diketahui dunia dan dilihat masyarakat di dunia.
Namun pemerintahannya tak menyatakan langsung bahwa Presiden John F Kennedy tewas ditembak.
Akan tetapi, Otto Hasibuan katakan, setelah seorang ahli patologi forensik Amerika, Dr Thomas T Noguchi mengautopsi John F Kennedy.
"Baru dinyatakan mati karena perluru bersarang di tubuhnya," kata Otto Hasibuan.
Kasus ini kembali heboh din tengah-tengah publik, karena tayangnya film dokumenter di Netflix bertajuk Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Kemudian sebelumnya diberitakan, netizen tak percaya soal bayaran atau tarif seorang Otto Hasibuan ketika jadi pengacara Jessica Wongso.
Hal itu lantaran Otto Hasibuan bocorkan nilai tarifnya sebagai pengacara Jessica, di program Karni Ilyas Club, Kamis (10/6/2023).
Di mana, Otto Hasibuan akui, bahwa dirinya tak pernah dibayar satu rupiah pun oleh ayah Jessica maupun keluarga Jessica Wongso.
"Saya sampaikan, saya tidak pernah dibayar satu rupiah pun dan saya sudah sampaikan berkali-kali," kata Otto Hasibuan di program Karni Ilyas Club, Kamis (10/6/2023).
Pada saat itu, Otto Hasibuan katakan, di mana waktu itu adalah waktu lebaran, dirinya sudah beli tiket untuk liburan dengan keluarga ke Alaska.
Namun, karena diminta untuk jadi pengacara Jessica Wonggso. Ia akui, mau tak mau dia terima.
"Dan, uang saya pun hangus (karena sudah beli tiket). Saya hanya pernah diberikan ayahnya Mirna semangkuk bubur pagi," tutur Otto Hasibuan.
Ketika itu, Otto Hasibuan akui, saat pihaknya membuat pledoi dua hari dua malam di tempat tersebut.
"Dia (Ayah Jessica) datang ke saya dan memberikan semangkuk bubur ke saya. Kemudian semangkuk ke tim saya," ungkap Otto Hasibuan.
"Itulah yang saya terima dari ayah Jessica Wongso," sambung Otto Hasibuan menceritakan. (aag)
Load more