Meski Jadi Bintang dan 'Bersinar' di Timnas Indonesia, Tapi Nasib 4 Pemain Ini Justru Kini Tak Punya Klub, Ada Apa?
tvOnenews.com - Empat nama besar di skuad Timnas Indonesia kini berstatus tanpa klub setelah dilepas oleh tim mereka masing-masing.
Ironisnya, para pemain ini justru tampil cukup menonjol dalam dua laga penting melawan Bahrain dan China pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski tanpa ikatan kontrak klub, kontribusi mereka bersama skuad Garuda masih terasa signifikan, menunjukkan bahwa status "pengangguran" tidak serta-merta mencerminkan performa buruk di lapangan.
Absennya klub tempat bernaung memang bisa mempengaruhi kebugaran dan kestabilan performa seorang pemain.
Namun, dalam kasus empat punggawa ini, mereka justru tetap dipercaya tampil sebagai starter atau pemain kunci oleh pelatih Patrick Kluivert.
Performa mereka dalam dua laga terakhir bahkan lebih baik dibanding beberapa pemain lain yang aktif bermain di klub masing-masing.
Berikut ulasannya, dilansir dari laman, Transfermarkt, Soccerway dan Statistik FIFA Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
- REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Setelah dilepas Wolverhampton Wanderers pada akhir musim 2024/2025, Justin Hubner resmi menjadi pemain tanpa klub.
Pemain kelahiran Belanda ini sempat dipinjamkan ke Cerezo Osaka, tapi gagal mendapat tempat tetap dan kembali ke tim U-21 Wolves sebelum akhirnya dilepas permanen.
Dalam dua laga terakhir Timnas Indonesia, Hubner tampil penuh saat menghadapi Bahrain (25 Maret 2025) dan China (6 Juni 2025).
Meski Indonesia hanya bermain imbang 1-1 melawan Bahrain dan kalah tipis 1-2 dari China, Hubner mencatatkan 10 intersep dan 8 sapuan bersih dalam dua laga tersebut.
Ketangguhannya di lini belakang tetap menjadikannya andalan Kluivert meski belum memiliki klub saat ini.
2. Thom Haye
- Facebook Almere City
Thom Haye resmi berstatus bebas transfer setelah Almere City terdegradasi dari Eredivisie musim panas 2025.
Meski klubnya tak mampu bertahan di kasta tertinggi Belanda, Haye tetap menunjukkan kualitasnya bersama Timnas Indonesia.
Dalam pertandingan melawan Bahrain dan China, Haye menjadi pengatur tempo permainan. Ia mencatatkan akurasi umpan 85% dan melepaskan total 5 umpan kunci.
Meski tak mencetak gol, visinya di lapangan tetap menonjol. Situasi tanpa klub tak menyurutkan kepiawaiannya di sektor tengah, menjadikannya salah satu pemain yang paling konsisten dalam skuad Garuda.
- Kitagaruda.id
Shayne Pattynama mengalami pemutusan kontrak lebih awal oleh KAS Eupen pada Mei 2025, padahal ia baru bergabung pada awal tahun.
Cedera sempat membayangi kariernya, namun ia kembali tampil sebagai bek kiri utama di dua laga terakhir Timnas.
Dalam pertandingan melawan China, Shayne mencatatkan 3 tekel bersih dan 2 crossing akurat. Ia juga sempat merepotkan sisi kanan pertahanan China dengan overlap cepatnya.
Status tanpa klub tampaknya belum memengaruhi kondisi fisiknya secara signifikan.
- Instagram rafaelstruick
Rafael Struick tidak diperpanjang kontraknya oleh Brisbane Roar usai mencetak hanya 1 gol dari 10 laga di A-League musim lalu.
Meski demikian, di level internasional, ia tetap dipercaya sebagai starter oleh Kluivert.
Dalam laga kontra Bahrain dan China, Struick gagal mencetak gol, namun berhasil menciptakan total 4 peluang dan 2 tembakan tepat sasaran.
Mobilitasnya di lini depan tetap dibutuhkan, terlebih absennya beberapa pemain depan seperti Dimas Drajad akibat cedera.
Meski kini tanpa klub, keempat pemain ini tetap menjadi sosok penting bagi Timnas Indonesia.
Popularitas mereka di kalangan fans pun tetap tinggi, terbukti dari banyaknya dukungan dan seruan agar mereka segera mendapat klub baru.
Situasi ini menunjukkan bahwa performa di timnas kadang tak sejalan dengan nasib di level klub. (udn)