news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Tahan Suku Bunga Acuan 4,75 Persen di November 2025, Bank Indonesia Jelaskan Alasannya.
Sumber :
  • istimewa - antaranews

Gubernur BI: Ekonomi Indonesia Berpotensi Menguat di Triwulan IV 2025, Konsumsi dan Investasi Jadi Penopang

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut ekonomi Indonesia berpotensi membaik di triwulan IV 2025, ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi.
Kamis, 18 Desember 2025 - 08:30 WIB
Reporter:
Editor :

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025–2026

Secara keseluruhan, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 berada di kisaran:

  • 4,7 persen hingga 5,5 persen

Sementara itu, momentum pertumbuhan ekonomi diperkirakan berlanjut dan meningkat pada tahun 2026 dengan kisaran:

  • 4,9 persen hingga 5,7 persen

Perry menilai prospek tersebut tetap realistis dengan dukungan stabilitas makroekonomi dan sinergi kebijakan antara pemerintah dan bank sentral.

Inflasi Terkendali Jadi Penopang Stabilitas

Pertumbuhan ekonomi yang positif juga didukung oleh inflasi yang tetap terjaga. Perry menyampaikan, inflasi pada November 2025 tercatat sebesar 2,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Inflasi tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti yang terjaga di level 2,36 persen yoy. Sementara inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) juga relatif rendah, yakni 1,58 persen yoy.

Namun demikian, BI mencermati inflasi kelompok harga bergejolak (volatile food) yang masih relatif tinggi di level 5,48 persen yoy. Perry menjelaskan, tingginya inflasi volatile food terutama disebabkan oleh kenaikan harga bawang merah akibat gangguan cuaca dan meningkatnya harga benih.

BI Optimistis Inflasi Tetap Terkendali

Meski menghadapi tantangan pada komoditas pangan, BI tetap optimistis inflasi volatile food dapat dikendalikan. Upaya tersebut dilakukan melalui sinergi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) serta penguatan implementasi Program Ketahanan Pangan Nasional.

Ke depan, inflasi inti juga diperkirakan tetap rendah, didukung oleh ekspektasi inflasi yang terjaga, kapasitas ekonomi yang masih memadai, terkendalinya imported inflation, serta dampak positif digitalisasi.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi pada tahun 2026 tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen,” tegas Perry. (ant/nsp)

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

16:39
05:06
00:56
02:33
00:57
00:57

Viral