Pengusaha kerupuk mengeluh harga minyak goreng kian mahal.
Sumber :
  • tvone - miftakhul erfan

Antisipasi Kerugian karena Minyak Goreng Mahal, Produsen Kerupuk di Madiun Kurangi Produksi hingga Karyawan

Jumat, 7 Januari 2022 - 10:39 WIB

Madiun, Jawa Timur - Harga minyak goreng curah dan kemasan, di Kabupaten Madiun terus merangkak naik sejak awal tahun 2022. Kondisi ini mulai berdampak pada pengusaha kerupuk yang mulai mengantisipasi kerugian, dengan mengurangi jumlah produksi hingga mengurangi jumlah karyawanya. 

Seperti yang terjadi di sejumlah toko dan pasar tradisional di Kabupaten Madiun pada Jumat (7/1/2022), harga minyak goreng curah mencapai Rp 18.500 perkilonya, dari harga 15 ribu saat pertengahan bulan Desember 2021 lalu. Kenaikan juga terjadi pada minyak goreng kemasan yang kini mencapai Rp 20 ribu perliternya. 

“Mulai awal Desember harganya mulai 15 ribu, 16 ribu 16,5 sampai hari ini 18 ribu lima ratus rupiah Per liternya, denger denger karena stoknya dikurangi ya dari pusat, banyak yang di ekspor gitu. Jadi barang barang itu langka sekarang,” ujar Indrawati salah satu penjual minyak goreng curah di Madiun. 

Kondisi ini mulai berdampak pada para pengusaha gorengan di Kabupaten Madiun. Seperti halnya yang dirasakan Pariman (57 tahun) pengusaha kerupuk di Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. 

Ditempatnya, setiap hari dapat memproduksi sekitar 2 kuintal kerupuk dan membutuhkan minyak goreng curah sebanyak 75 kilogram. Dengan harga minyak goreng yang mahal ini, dirinya harus memutar otak agar tidak  merugi atau bahkan gulung tikar. 

“Sulit, sekarang ya hasilnya kuranglah, ya bisa bisa rugi masalahnya harga (minyak goreng) naik terus,” keluh Pariman, saat ditemui di tempat usaha penggorengan krupuknya. 

Pariman menjelaskan, jika setiap harinya dia membutuhkan 75 kilogram minyak goreng dalam sehari untuk menggoreng 2 kuintal kerupuk. Saat harga masih normal, dalam satu minggu ia biasanya membeli hingga 5 drum minyak goreng curah, yang per drumnya berisi 200 liter atau sekitar 180 kilogram.

Kini akibat harga yang mahal, terpaksa ia hanya membeli 1 drum saja, dengan harga per drumnya  mencapai 3 juta 500 ribu rupiah, atau jika dihitung perliter berada di kisaran 17. 500 rupiah padahal harga minyak goreng curah sebelumnya, per drum sekitar 2 juta 750 ribu rupiah. 

Kondisi tersebut memaksa dirinya harus mengurangi produksi, atau memperkecil ukuran kerupuk dari biasanya, dari pada menaikkan harga yang dapat berakibat larinya konsumen. 

Bahkan kini pariman  terpaksa mengurangi jumlah karyawanya dari 12 orang menjadi 7 orang saja. Karena kesulitan menyeimbangkan antara pendapatan dan upah yang harus ia berikan kepada para pekerjanya. (Miftakhul Erfan/rey)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral