- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Diminta Tobat Nasuhah, Bahlil: Cak Imin Juga Tobat Nasuhah, Kita Semua Harus Evaluasi Diri
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia merespons sindiran Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang meminta dirinya dan sejumlah kementerian taubat nasuha terkait bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera-Aceh.
Saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (4/12), Bahlil menegaskan bahwa evaluasi tentu diperlukan, namun ia menilai pesan tersebut berlaku bagi semua pihak, termasuk Cak Imin sendiri.
“Kalau pertaubatan nasuha, Cak Imin juga pertaubatan nasuha-lah, semuanya ya. Oke ya? Semua kita semua harus evaluasi diri ya,” ujar Bahlil.
Pernyataan itu disampaikan Bahlil usai Cak Imin mengaku telah mengirim surat kepada tiga kementerian, yakni Kemenhut, Kementerian ESDM, dan Kementerian Lingkungan Hidup, yang berisi permintaan evaluasi total terkait kebijakan yang dianggap berkaitan dengan bencana di Sumatera-Aceh.
Cak Imin menyebut langkah itu sebagai bentuk kesungguhan pemerintah, yang ia istilahkan sebagai "tobat nasuhah".
Bahlil menegaskan ia bekerja berdasarkan garis komando yang jelas, yaitu menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam penanganan darurat di wilayah terdampak.
“Kalau saya kan Presiden saya kan Pak Presiden Prabowo. Yang bisa di kabinet, yang bisa perintah saya Pak Presiden Prabowo. Dan saya fokus untuk menjalankan urusan rakyat dan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden. Saya lagi urus urusan di lokasi bencana,” kata Bahlil.
Sebelumnya, Cak Imin mengaku surat tersebut berisikan permintaan evaluasi total mengenai kebijakan dan langkah yang dikaitkan dengan banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera-Aceh.
Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dan Menteri Lingkunngan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq.
"Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya, tobat nasuha. Itu kuncinya," kata Cak Imin dikutip pada Selasa (2/12). (agr/dpi)