news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Riza Chalid dan miliarder Yahudi, George Soros.
Sumber :
  • Kolase Istimewa & Antara/Widodo S. Jusuf

Kalau dari Analisis Media Rusia, Dalang Aksi Demo Ricuh di Indonesia Bukan Riza Chalid tapi Sosok Miliarder Yahudi, Siapa?

Hasil analisa media Rusia mengenai dalang mendanai kerusuhan aksi demo di Indonesia bukan merujuk pada sosok Riza Chalid, tapi mengacu kepada miliarder Yahudi.
Rabu, 3 September 2025 - 16:56 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Hasil analisa media Rusia mengenai dalang kerusuhan aksi demo di Indonesia bukan merujuk pada sosok Riza Chalid.

Diketahui, nama Riza Chalid dikenal sebagai mafia kelas kakap terseret kasus korupsi Pertamina 2025.

Riza Chalid kini mencuri perhatian publik sejak diputuskan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka pada 10 Juli 2025.

Status Riza Chalid kini buronan sejak diputuskan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus korupsi tata kelola minyak mentah 2018-2023.

Tak hanya itu, putra Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto juga ditetapkan tersangka oleh Kejagung dengan kasus korupsi migas Pertamina.

Nama mafia migas Riza Chalid dikait-kaitkan dalam aksi kerusuhan massal yang terjadi di Indonesia.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio

 

Tak ayal, Riza Chalid mendapat julukan sebagai "The Gasoline Godfather" akibat kasus korupsi migas yang menjeratnya saat ini.

Nama Riza Chalid dan kroninya kembali mencuat setelah digetarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).

Zulhas menulis pesan yang mengarah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang digoyang.

"Dear Mr. President, tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia beras, minyak goreng, migas, tidak pernah ada pendahulu  berani membongkar mafia Riza Chalid dan anak-anak dan kroni-kroninya," tulis Zulhas dikutip tvOnenews.com, Rabu (3/9/2025).

Apalagi Riza Chalid kini semakin disorot publik, bahwa ia terindikasi sebagai dalang aksi demonstrasi berdarah sejak meletus pada 25 Agustus 2025.

Tetapi, menurut hasil analisa media Rusia, Sputnik, nama Riza Chalid bukan sebagai dalang yang mendanai aksi demo di Indonesia.

Sputnik membuat berita analisis dalang di balik layar demonstrasi di Indonesia disebabkan sosok miliarder Yahudi, George Soros.

"Protes meletus di Indonesia awal bulan ini, memaksa Presiden Prabowo Subianto membatalkan kunjungannya ke China dan melewatkan KTT SCO (Shanghai Cooperation Organization)," tulis Sputnik dalam laman resminya.

Kenapa George Soros diduga menjadi dalang protes yang sejak meletus di Jakarta? Ini berkaitan dengan kemunculan simbol bendera bajak laut One Piece.

Sputnik tidak mengomentari motif kerusuhan demo di Jakarta dan merembet ke berbagai wilayah Indonesia disebabkan keluhan ekonomi.

Demo ini mulanya mengarah pada pendesakan membubarkan DPR RI, namun ujungnya melibatkan aksi bentrok secara brutal antara masyarakat dan polisi.

Keluhan ini sudah menggema sejak Ini berkaitan dengan kemunculan simbol bendera bajak laut One Piece.

Masyarakat RI juga kompak menggetarkan pengibaran bendera One Piece bentuk perlawanan terhadap pemerintah.

Menurut Sputnik, pengibaran simbol bendera One Piece oleh pengunjuk rasa dipengaruhi oleh pihak eksternal.

Dalam anime dan manga Jepang bertajuk One Piece, bendera bajak laut terutama dikibarkan Monkey D Luffy identik berwarna hitam.

Monkey D Luffy menyemarakkan simbol bendera tersebut dengan gambar  tengkorak dan kru Bajak Laut Topi Jerami yang memiliki arti perlawanan.

Sputnik mengatakan, simbol perlawanan ini sudah merebak di seluruh wilayah Indonesia, bahkan terlihat saat berlangsungnya aksi demo.

"Di dinding, mobil, dan pintu," lanjut Sputnik.

Usut punya usut, National Endowment for Democracy (NED) juga ikut terlibat yang mendanai media di Indonesia sejak era tahun 1990-an.

Ini berkaitan pada kondisi ketegangan di Indo-Pasifik kerap kali konflik akibat masalah geopolitik.

Kata Sputnik, peristiwa mencekam di Indonesia hampir mirip di Serbia seperti dibeberkan oleh penulis The China Trilogy dan pendiri Seek Truth From Facts Foundation, Jeff J. Brown.

"G7 menginginkan diktator lain yang didukung AS, seperti Suharto di masa lalu," kata Jeff Brown ditampilkan di laman Sputnik.

Langkah Prabowo tidak selaras dengan G7, hal ini mengingat hubungan Presiden RI itu kini sedang harmonis dengan BRICS, SCO, Rusia, dan China.

Melalui artikel bertajuk "Soros, NED Could Be Behind Indonesian Protests ini dari tulisan Sputnik, belum ada konfirmasi yang jelas dari pemerintah Indonesia apakah Soros terlibat sebagai dalang aksi demo yang meletus sejak 25 Agustus 2025.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral