- istimewa
Detik-detik Mengerikan Helikopter Eastindo Air Hilang Kontak di Tanah Bumbu, Kepala Kantor SAR Banjarmasin Beberkan Kronologinya
Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini beredar kabar soal detik-detik mengerikan Helikopter Eastindo Air hilang kontak di kawasan hutan Pegunungan Meratus, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Kabar itu beredar di media sosial hingga media massa. Sontak, hal ini pun menyedot perhatian publik dan warganet.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, info hilangnya kontak helikopter yang ditumpangi delapan orang beserta pilot Kapten Haryanto ini terjadi pada Senin, 1 September sekitar pukul 12.00 Wita.
Info peristiwa berasal dari Manager Safety Airnav Banjarmasin, Zikra.
"Tim Rescue USS Batulicin dan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin telah bergerak menuju lokasi kontak terakhir helikopter di Kecamatan Mentewe," ungkap Kepala Kantor SAR Banjarmasin, Putu Sudayana, Senin, (1/9/2025).
Tim SAR gabungan berjumlah 40 orang diperkirakan tiba di lokasi pukul 19.20 Wita dengan heading 318° dari USS Batulicin, jarak 71,5 kilometer atau sekitar tujuh jam.
Adapun kontak terakhir helikopter pada posisi 4 kilometer sekitaran air terjun Mandin Damar pada 3° 6'54.58"S 115°41'21.62"E.
Dalam hal ini, Kepala Kantor SAR Banjarmasin, Putu Sudayana jelaskan kronologi kejadiannya.
Kata dia, helikopter dengan tipe BK117-D3 milik Eastindo Air berangkat dari Bandara Kotabaru (WAOK) menuju Bandara Palangkaraya (WAGG) dengan perkiraan tiba pukul 10.15 Wita.
Namun pada pukul 08.54 Wita terakhir kontak dengan Radio VICEF Bandara Kotabaru, selanjutnya Airnav Kotabaru meneruskan ke Airnav Banjarmasin yang kemudian meneruskan informasi ke Kantor SAR Banjarmasin.
Nama-nama pilot dan penumpang helikopter yang hilang kontak yaitu Kapten Haryanto (pilot), Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito dan Iboy Irfan Rosa.
Hingga berita ini diturunkan tim SAR masih dalam perjalanan menuju lokasi hilangnya helikopter.
Kondisi vegetasi hutan Meratus yang lebat dan ketiadaan signal seluler dikhawatirkan akan menjadi hambatan di lapangan. (aag)