- Kolase tvOnenews
Penjaga Kos Ungkap 'Perintah Khusus' dari Istri Arya Daru: Awalnya Sudah Disuruh...
“Terus telepon terus dia (istri Arya Daru). Khawatir banget pokoknya dia itu,” ujar Siswanto.
Suruh Dobrak dari Awal
Dalam percakapan pagi itulah, Meta kembali mendesaknya untuk segera masuk ke dalam kamar Arya.
- Istimewa
Bahkan, ia memberikan izin untuk mendobrak pintu.
"Sebenarnya dari awal sama istrinya suruh didobrak itu. Suruh masuk. Pak dobrak aja saya siap ganti kerusakannya," kata Siswanto mengulang percakapan dengan Meta.
Meski begitu, Siswanto tidak langsung menuruti permintaan tersebut. Ia memilih meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik kos.
“Soalnya saya sudah khawatir banget Pak kata istrinya kan gitu,” ujarnya lagi.
Setelah mendapat izin, Siswanto pun mencoba membuka jendela kamar Arya dari luar.
Pintu Terbuka, Pemandangan Mengerikan Menyambut
Ketika berhasil membuka jendela dan kemudian pintu kamar, pemandangan mengerikan langsung menyambutnya.
Ia melihat tubuh Arya terbaring di ranjang, tertutup selimut hingga ke wajah.
"Dari kejauhan cuma kan awalnya kan saya pikir kuning-kuning saya pikir anduk nutupin ini kan terus saya dekatin lagi kepalanya gini ternyata lakban gitu kan," katanya dengan suara bergetar.
Ia juga membantah kabar yang menyebutkan tangan Arya dalam kondisi terikat saat ditemukan. Menurutnya, tidak ada ikatan di tangan.
Sosok Arya di Mata Penjaga Kos
Siswanto menyebut Arya adalah penghuni paling lama di kos tersebut.
Selama 1,5 tahun ia menjadi penjaga, hanya Meta, sang istri, yang pernah mengunjungi Arya di kamar 105.
"Pada waktu pada hari itu sering keluar malam. Itu kan kalau pulang kerja, malamnya keluar lagi gitu," tutup Siswanto.
Arya dikenal sebagai sosok pendiam dan tertutup. Aktivitasnya menjelang kematian pun disebut mulai berubah, sering keluar malam dan jarang terlihat oleh penghuni lain.
Kematian Arya Daru masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Sementara itu, kesaksian Siswanto kini menjadi salah satu titik terang dalam mengurai misteri di balik tragedi yang menggemparkan publik ini. (tsy)