- istimewa
Walau Terancam Masuk Bui, Dokter Tifa Masih Nyolot Komentari Ijazah Jokowi: Map Ijazah UGM Cabang Mana?
Jakarta, tvOnenews.com - Walau terancam bakal masuk bui, Ahli epidemiologi sekaligus pegiat media sosial, dr. Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa dokter Tifa masih nyolot kritik polemik ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Melalui unggahan di media sosial X pribadinya, Dokter Tifa membagikan beberapa ciri dan bukti ijazah Universitas Gajah Mada (UGM).
Bahkan, tidak tanggung-tanggung, bukti yang diperlihatkan bahkan berasal dari ijazah sang ayah dan ibunya.
“Map ijazah Sarjana S1 UGM seperti ini
Sejak Ayah & Ibu saya wisuda UGM tahun 1968 dan 1970. Sejak kedua Kakak saya wisuda UGM tahun 1990 dan 1991. Sejak saya wisuda UGM tahun 1995,” tulisnya seperti dikutip Jumat (23/5/2025).
Selain itu, dokter Tifa juga memapar beberapa ciri, seperti map serta bentuknya, kemudian logo dan tulisan dari UGM yang khas.
“Mapnya bentuk landscape/horizontal, bagian depan dua bagian. Bagian atas ada logo UGM dan tulisan Universitas Gadjah Mada. Bagian bawah plastik bening. Bagian belakang hitam polos tanpa tulisan,” bebernya.
“Ketika diisi ijazah, maka penampilan seperti foto kedua,” sambungnya.
Dokter Tifa pun memberikan sindiran, jika ada bukti yang tidak sesuai dengan yang disebutkannya, maka menurutnya itu sesuatu yang membingungkan.
“Jadi ketika versi lain di foto ketiga, map hitam, portrait/vertikal, logo UGM vertikal di bawah ada nama dst, saya jadi bingung, itu map ijazah UGM cabang mana?,” katanya.
“Apakah ada yang bisa memberi pencerahan, barangkali saya salah?,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengungkapkan, pengujian labfor tersebut mencakup pengecekan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan dari dekan dan rektor.
"Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," beber Djuhandhani dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri , Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).
Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengungkapkan, pengujian labfor tersebut mencakup pengecekan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan dari dekan dan rektor.