news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti.
Sumber :
  • IST

Fakta Kasus 554 WNI Korban TPPO Online Scamming di Myanmar: Ada yang Tak Mau Pulang karena Cuan

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti menyebut masih ada WNI yang menjadi korban penipuan atau scamming online di Myawaddy, Myanmar tidak mau dipulangkan karena mendapatkan keuntungan.
Selasa, 18 Maret 2025 - 19:24 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti menyebut masih ada WNI yang menjadi korban penipuan atau scamming online di Myawaddy, Myanmar tidak mau dipulangkan karena mendapatkan keuntungan. 

Hal itu diungkapkan Krishna saat konferensi pers pemulangan 554 WNI dari Myanmar yang menjadi korban scamming online di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerantan, Selasa (18/3/2025). 

"Masih ada warga negara Indonesia yang masih di myanmar dan tidak mau pulang dan mereka sebagian mendapatkan keuntungan walaupun mereka jadi korban," ungkapnya. 

Ia juga menyebut, bahwa ada pelaku yang mengaku mendapatkan keuntungan Rp500juta dari satu orang korban online scamming. Sehingga hal ini yang menjadi fokus pemerintah untuk memutus kasus scamming yang menimbulkan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). 

"Itu sangat luar biasa, karena mereka dikendalikan oleh pelaku utama yang sudah ditangkap oleh pemerintah Thailand dan lindungi oleh otoritas dari lokal Myanmar yang tidak terkait dengan pemerintahan Myanmar," jelasnya. 

Adapun sejauh ini, pemerintah telah berhasil memulangkan sebanyak 6.000 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban scamming online atau TPPO. 

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah menyelamatkan 554 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban online scam di Myanmar.

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan, pemulangan para korban ini dilakukan secara bertahap yang dimulai pada hari ini dengan pemulangan 400 orang dan besok 154 orang.

“Pada tanggal 18 Maret ini, flight telah mendarat tadi, membawa 200 orang warga, negara Indonesia kita yang menjadi korban. Kemudian, nanti jam 11, flight kedua juga membawa 200 warga negara Indonesia yang menjadi korban,” katanya saat konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (18/3/2025).

Selain itu Budi menjelaskan, pada saat bekerja di Myanmar, mereka kerap mendapatkan intimidasi bahkan hingga kekerasan fisik.

“Para korban yang merupakan pekerjaan WNI telah mengalami berbagai tekanan, kekerasan fisik seperti pukulan dan penyetruman,” jelasnya.

“Serta diancam yang terkahir ini, diancam akan di ambil organ tubuhnya manakala target yang diberikan oleh para bandar ini tidak bisa terpenuhi,” sambungnya. (aha/ebs)
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

16:39
05:06
00:56
02:33
00:57
00:57

Viral