- Istimewa
Menag Nasaruddin Umar Sebut Penguatan Pancasila Relevan Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar mengungkap ada dua poin yang relevan dengan program asta cita Presiden RI, Prabowo Subianto.
Salah satunya yakni mengenai penguatan pancasila.
Hal ini dinyatakan dirinya saat menghadiri acara Sarasehan Asta Cita dalam Perspektif NU di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/2/2025).
“Bagi kami, Kementerian Agama punya dua poin yang sangat relevan dengan kami tentang asta cita Bapak Presiden Prabowo. Pertama, di poin pertama tentang disitu ada penguatan Pancasila, kita tahu bahwa Pancasila itu adalah bentuk komitmen yang sangat penting bagi bangsa ini,” kata Nasaruddin.
Dia juga menyebutkan poin penguatan pancasila dapat mempersatukan bangsa.
"Kita tahu bahwa Pancasila itu adalah bentuk komitmen yang sangat penting bagi bangsa ini dengan pemadatan ketuhanan yang maha esa bukan saja internal sesama umat beragama Islam ini, bisa melewati mashab-mashab problem konseptual itu, tapi juga malah antara umat beragama lebih mulus,” jelas Nasaruddin.
“Dan ini adalah sebuah melting pot, wadah peleburan untuk menyatukan yang berserahkan," sambungnya.
Selain itu, Nasaruddin menerangkan poin ini juga memberikan spirit dan bukti nyata dalam pembentukan Bhineka Tunggal Ika.
"Kami di Kementerian Agama mencoba untuk merumuskan empat program utama kami secara konseptual. Pertama adalah moderasi umat beragama. Sesungguhnya muatannya adalah bagaimana merawat kerukunan antarumat beragama," terangnya.
Untuk diketahui, Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan bahwa NU mendukung penuh program asta cita Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo-Gibran.
Hal ini dinyatakan dirinya saat menghadiri acara Sarasehan Asta Cita dalam Perspektif NU di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/2/2025).
Gus Yahya menyebutkan bahwa pemerintah berupaya menghadirkan kemaslahatan untuk masyarakat.
Kemudian NU juga mendukung pemerintah untuk menghadirkan kemaslahatan untuk rakyat.
“Jadi asta cita ini adalah formulasi dari visi pemerintahan Prabowo Gibran tentang bagaimana pemerintahan ini akan berupaya menghadirkan kemaslahatan untuk masyarakat, bangsa dan negara,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya juga menerangkan bahwa NU tidak perlu mencari alternatif tentang visi.
Namun NU turut berpartisipasi dalam visi asta cita pemerintah untuk membangun bangsa.
“Nah, Nahdlatul Ulama nggak perlu mencari-cari alternatif tentang visi, ya sudah ini visinya yang mau dibangun oleh pemerintah ini. Ya kalau Parpol mungkin, karena Parpol ini berurusan dengan kompetisi kekuasaan, silahkan saja kalau mengembangkan visi alternatif misalnya,” terang Gus Yahya.
“Tapi bagi Nahdlatul Ulama ya sudah ini, kebijakan pemerintah ini dan posisi Nahdlatul Ulama adalah menyediakan diri untuk berkontribusi dalam upaya menjadikan visi ini sungguh-sungguh mencapai hasil yang diinginkan, itu saja,” sambungnya.
Gus Yahya juga menerangkan bahwa penting bagi para pengampu Nahdlatul Ulama, para ulamanya, para pengurusnya, para pimpinannya untuk memahami juga dengan lebih baik tentang asta cita ini. Sehingga juga lebih mengerti tentang apa yang bisa dilakukan dengan Nahdlatul Ulama.
“Mudah-mudahan ikhtiar-ikhtiar ini sungguh-sungguh diterima, dicatat sebagai kelanjutan dari barokahnya para muassis jamiah Nahdlatul Ulama ini bahwa apa yang kita kerjakan hari ini ini bagian dari barokahnya para muassis. Semua yang kita lakukan ini kalau masih tersambung kepada barokahnya muassis, maka insyaAllah kita bisa sungguh-sungguh mengharapkan barokah yang sejati, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti,” ungkapnya.(ars/lkf)