- Antara
Serangan Israel ke Doha, Percepat Pembaruan Pakta Pertahanan AS
tvOnenews.com - Qatar mengatakan bahwa serangan udara Israel pekan lalu mempercepat kebutuhan akan pembaruan perjanjian pertahanan strategis dengan Amerika Serikat.
Sebelumnya pada dekade akhir abad ke-20 atau tepatnya Juni 1992, Qatar telah menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan pemerintah AS.
Pada Selasa pagi, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang tiba di Doha dari Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Diwan Emir mengatakan bahwa pertemuan tersebut meninjau hubungan strategis antara kedua negara dan langkah-langkah untuk memperkuatnya, khususnya di bidang pertahanan.
Sementara itu, Menlu AS menegaskan kembali kemitraan keamanan antara Washington dengan Qatar.
“Kami menegaskan kembali kemitraan keamanan AS-Qatar yang langgeng dan komitmen bersama kami untuk kawasan yang lebih aman dan stabil,” tulisnya di platform media sosial X.
Rubio juga berterima kasih kepada Qatar atas upaya mediasi yang berkelanjutan untuk menengahi kesepakatan damai antara Israel dan Hamas serta membawa pulang para sandera.
Adapun sebelum kedatangannya dari Israel, Rubio mengatakan bahwa Washington dan Doha hampir menyelesaikan perjanjian kerja sama pertahanan yang ditingkatkan.
Kunjungan itu dilakukan setelah KTT Darurat Arab-Islam yang berlangsung di Doha pada Senin (15/9) yang hasilnya mengutuk serangan Israel dan menyatakan solidaritas terhadap Qatar.
Qatar, bersama Mesir dan AS, telah menjadi mediator dalam upaya mengakhiri perang Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 65.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.(chm)