news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Kenapa Skrining Pendengaran & Alat Bantu Dengar Bisa Ubah Hidup Lansia? Ini Contoh dari Negara Maju yang Lebih Aware Soal Kesehatan Lansia.
Sumber :
  • Istockphoto

Kenapa Skrining Pendengaran & Alat Bantu Dengar Bisa Ubah Hidup Lansia? Ini Contoh dari Negara Maju yang Lebih Aware Soal Kesehatan Lansia

Di negara maju seperti Amerika Serikat, skrining pendengaran sudah menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin bagi mereka yang berusia lanjut
Jumat, 28 November 2025 - 23:46 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Gangguan pendengaran merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami lansia di seluruh dunia. Di negara maju seperti Amerika Serikat, skrining pendengaran sudah menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin bagi mereka yang berusia lanjut.

Menurut rekomendasi U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF), seseorang yang mulai merasakan penurunan pendengaran sebaiknya menjalani pemeriksaan audiometri dasar atau tes seperti Hearing Handicap Inventory for the Elderly–Screening (HHIE-S). 

Langkah awal ini dapat membantu mendeteksi gangguan sejak dini, sehingga intervensi seperti alat bantu dengar dapat diberikan sebelum kondisinya memburuk. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus mendorong negara-negara untuk memperluas akses layanan skrining serta penanganan gangguan pendengaran bagi kelompok lanjut usia.

Di beberapa negara Eropa, praktik serupa juga sudah berjalan lama. Inggris misalnya, menyediakan layanan pemeriksaan pendengaran gratis melalui National Health Service (NHS). 

Pemeriksaan ini mencakup tes nada murni (pure tone audiometry) dan konsultasi khusus untuk menentukan tingkat gangguan pendengaran. Jika diperlukan, lansia dapat memperoleh alat bantu dengar tanpa biaya tambahan karena ditanggung sistem kesehatan nasional. 

Pendekatan “preventif-rehabilitatif” seperti ini terbukti mampu mengurangi risiko isolasi sosial, depresi, hingga penurunan fungsi kognitif yang sering muncul akibat hilangnya kemampuan mendengar. WHO menyebutkan bahwa akses terhadap layanan pendengaran merupakan salah satu faktor paling penting untuk menjaga kualitas hidup kelompok lansia.

Sementara itu, di Indonesia, prevalensi gangguan pendengaran juga cukup tinggi. Studi-studi nasional menunjukkan bahwa lebih dari 30–50 persen lansia berusia di atas 65 tahun mengalami penurunan pendengaran. 

Melansir dari berbagai sumber, penelitian lokal, seperti yang dilakukan di Palembang dan diterbitkan oleh berbagai jurnal kesehatan nasional, mencatat bahwa penurunan ambang dengar lansia berdampak langsung pada kemampuan komunikasi dan kualitas hidup. 

Meski begitu, belum semua fasilitas kesehatan di Indonesia memiliki alat deteksi seperti Otoacoustic Emissions (OAE) atau Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA). Perhimpunan THT Indonesia (PERHATI-KL) juga menyoroti perlunya perluasan akses pemeriksaan pendengaran agar masyarakat mendapatkan layanan yang merata. 

Kementerian Kesehatan RI pun terus mengampanyekan pentingnya kesadaran kesehatan pendengaran, terutama bagi kelompok rentan. Dalam kondisi layanan yang masih berkembang itu, program sosial seperti Mantap Mendengar yang diinisiasi Bank Mandiri Taspen bekerja sama dengan mitra kesehatan menjadi sangat relevan. 

Program ini menghadirkan skrining pendengaran, pemeriksaan kesehatan, hingga pemberian alat bantu dengar gratis bagi lansia yang memenuhi kriteria. Sebanyak 250 peserta di Pekanbaru mengikuti rangkaian pemeriksaan dan mendapatkan alat bantu yang benar-benar mereka butuhkan tanpa dipungut biaya.

Program ini merupakan bagian dari tiga pilar utama layanan mereka: Mantap Sehat yang berfokus pada kesehatan pensiunan, Mantap Aktif untuk mendorong aktivitas sosial dan pembinaan, serta Mantap Sejahtera yang memberikan dukungan kewirausahaan. 

“Program ini bagian dari upaya kami menjaga kesehatan masyarakat agar produktivitas meningkat,” ucap Plt Direktur Utama Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama. Ia juga menambahkan bahwa berbagai kerja sama dan kegiatan sosial Bank Mandiri Taspen akan terus berlanjut di kota-kota lain.

Dukungan juga datang dari Direktur Operasional PT Taspen (Persero), Tribuna Phitera Djaja. Ia menilai kegiatan ini benar-benar menyentuh kebutuhan langsung para pensiunan dari berbagai golongan. 

Hal senada disampaikan Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia, Hasinah Jusuf, yang menyebut kerja sama ini sejalan dengan komitmen meningkatkan literasi dan perlindungan bagi nasabah. Bahkan Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, turut memberikan apresiasi dan berharap program ini dapat terus diperluas di daerah lain.

Ilustrasi Kenapa Skrining Pendengaran & Alat Bantu Dengar Bisa Ubah Hidup Lansia Ini Contoh dari Negara Maju yang Lebih Aware Soal Kesehatan Lansia
Sumber :
  • Ist

 

Program ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi para pensiunan untuk tetap produktif dan aktif berkomunikasi. “Pendengaran saya sudah agak baik sekarang. Memang tidak 100 persen, tapi sangat membantu,” ungkap Edward Tampubolon, salah satu peserta berusia 56 tahun, mengaku sangat terbantu. 

Dengan adanya kegiatan seperti ini, upaya peningkatan kualitas hidup lansia melalui layanan pendengaran semakin nyata. 

Program berbasis komunitas ini menjadi contoh bahwa deteksi dini, pemeriksaan menyeluruh, dan akses alat bantu dengar dapat berjalan berdampingan tanpa membebani para penerima manfaat. (udn)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral