- dok.kolase tvOnenews.com /istimewa
Pengakuan Mengejutkan dari Siswa SMAN 72 Jakarta, Sebut Ledakan Diduga karena Bom Rakitan
Jakarta, tvOnenews.com- Muncul pengakuan dari salah satu siswa SMAN 72 Jakarta. Hal ini seusai ledakan yang terjadi kemarin (7/11) viral di media sosial.
- tvOnenews/Rika Pangesti
Siswa tersebut berinisial S yang menjelaskan, sepengatahuannya kalau peristiwa terjadi bisa saja dilakukan oleh seseorang. Dia merupakan siswa SMAN 72 Jakarta.
Sehingga ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta diduga disebabkan oleh bom molotov atau rakitan. Hal ini dia nilai sebagai bentuk balas dendam.
Hal ini S sampaikan karena ia melihat ada satu siswa yang kerap di "bully" oleh siswa lain. Dugaannya pelaku ialah korban bullying SMAN 72 Jakarta.
"Saya menduga siswa yang ingin balas dendam dan bunuh diri. Soalnya saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak," kata Sela di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (7/11).
Lebih lanjut, S menjelaskan kalau ledakan terjadi dikala jelang shalat Jumat.
- dok.kolase tvOnenews.com /istimewa
Waktu ledakan terjadi saat khutbah Jumat selesai dan akan dilanjutkan dengan Iqomah. Saat itu, ada ledakan besar terjadi.
"Saat itu saya di selasar Masjid dan tidak terkena. Hanya baju saya kotor karena menolong teman," sambungnya.
Seperti diketahui, jumlah korban yang disampaikan pihak Kepolisian sementara sebanyak 54 korban. Mayoritas mengeluhkan sakit pada bagian telinga.
Lebih herannya, kata S pada hari kejadian, sangat normal atau tidak ada tanda-tanda akan terjadi ledakan. Sebab pada pagi hari semua berjalan baik-baik saja.
"Waktu itu kami tadi ikut kegiatan Adiwiyata di pagi hari," ujarnya.
"Semua bubar dan sejumlah siswa terluka," sambungnya.
Di sisi lain, ledakan di SMAN 72 Jakarta juga turut menjadi perhatian Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Dia pun menegaskan dua hal.
Presiden Prabowo Subianto meminta, penanganan terhadap para korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara menjadi prioritas utama.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan pesan pria nomor 1 di Indonesia tersebut.
“Pertama, ini merupakan keprihatinan kita karena kembali terjadi hal yang tidak kita inginkan. Kedua, beliau langsung bereaksi agar penanganan korban menjadi prioritas,” ujar Prasetyo, di Istana Merdeka Jakarta Pusat, Kamis, 7 November 2025.
Pihak kepolisian juga masih mendalam peristiwa ini. Kabid Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto membenarkan adanya benda yang menyerupai senjata api di TKP.
"Kita belum bisa memastikan rakitan atau pabrikan, tapi benar ada benda seperti senjata," katanya.
"Kita mau dalami. Lagi sisir juga sama Gegana karena ledakan itu kan ada SOP khusus. Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan, jadi belum tahu asal muasal ledakan itu karena apa," jelas Budi.(ant/klw)