- Kemenpora
Jadi Menpora, Erick Thohir Langsung Bongkar soal Tata Ulang KONI dan KOI: Jangan Sampai Overlapping!
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menjanjikan adanya penataan ulang arah dan fokus olahraga Indonesia untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
Menurut Erick, pemerintah tidak bisa hanya sekadar menjalankan rutinitas, tetapi harus menentukan cabang olahraga prioritas yang akan menjadi andalan pada ajang multicabang internasional.
“Saya tidak mau bicara olahraga mana dulu, tapi misalnya tujuan kita Olimpiade, olahraga mana yang akan kita fokus ke Olimpiade, lalu posisi PON bagaimana, posisi SEA Games bagaimana. Nah ini semua harus ditata ulang,” kata Erick di Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Erick menegaskan, Presiden Prabowo Subianto menginginkan olahraga benar-benar dimasyarakatkan.
Namun, ia juga menekankan pentingnya cabang olahraga yang mampu mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.
“Bapak Presiden minta benar-benar olahraga dimasyarakatkan, tapi olahraga yang terpenting untuk duta bangsa mencerminkan kewibawaan kita, digdaya kita untuk dunia internasional ini menjadi prioritas,” ujarnya.
Selama ini, bulu tangkis menjadi tumpuan utama kontingen Indonesia di Olimpiade dan Asian Games.
Namun, sejumlah cabang olahraga lain juga pernah menyumbangkan medali emas, meski kurang populer, seperti angkat besi dan panjat tebing di Olimpiade Paris 2024.
Pada Asian Games 2022, prestasi juga datang dari cabang wushu, menembak, BMX, dan perahu naga.
Atlet Disabilitas Jadi Perhatian
Erick juga menegaskan keberpihakan kepada atlet-atlet disabilitas yang konsisten memberikan prestasi membanggakan.
Indonesia berhasil meraih 37 emas di Asian Para Games 2018 dan 29 emas di Asian Para Games 2022.
“Pemuda-pemudi harus menjadi bagian. Kita juga mentransformasi masa depan generasi muda, sama disabilitas itu bagian terpenting juga, saudara-saudara kita yang punya kelebihan, ya kita harus rangkul, harus kita berikan proposional yang tepat,” tambahnya.
Tata Ulang Regulasi KONI dan KOI
Selain fokus pada cabang olahraga, Erick juga menyoroti masalah regulasi yang menyelimuti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Menurutnya, Peraturan Menpora Nomor 14 Tahun 2024 perlu ditinjau ulang karena dinilai terlalu banyak mengatur urusan internal KONI dan anggotanya.
“Semua terlalu dini. Karena kan kita menata ulang, ada KONI ada KOI. Ini semua saudara. Saudara yang mau bangun olahraga, tinggal bagaimana kita atur permainannya, supaya tidak overlapping. Masing-masing punya job yang jelas, punya target yang jelas,” ujar Erick.(ant/lgn)