news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Guru Besar dan Direktur Kampus Binus University Bekasi, Gatot Soepriyanto..
Sumber :
  • Istimewa

Peluang di Tengah Perang Dagang AS-China: Indonesia Harus Siap Menyambut Relokasi Industri Global

Indonesia kini berada di persimpangan penting dalam menghadapi tekanan ekonomi global yang kompleks.
Selasa, 15 April 2025 - 23:29 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia kini berada di persimpangan penting dalam menghadapi tekanan ekonomi global yang kompleks.

Ketegangan geopolitik, perang dagang antara negara-negara besar, dan disrupsi rantai pasok internasional telah menekan pertumbuhan ekonomi nasional, memicu inflasi, menurunnya daya beli masyarakat, serta meningkatnya angka pengangguran, terutama di sektor industri manufaktur.

Namun di balik tantangan itu, tersimpan peluang strategis bagi Indonesia. 

Guru Besar dan Direktur Kampus Binus University Bekasi, Gatot Soepriyanto menilai bahwa perang dagang antara Amerika Serikat dan China dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi destinasi relokasi industri global.

“Uncertainty ini justru menciptakan peluang positif. Ketika dua raksasa bertarung dan enggan berdamai, pasar akan mencari tempat yang lebih stabil. Indonesia punya sumber daya manusia, pasar yang kuat, dan letak geografis yang strategis,” ungkap Gatot kepada wartawan di Kampus Binus Bekasi, Selasa (15/4).

Namun, Gatot menegaskan bahwa peluang tersebut tidak akan berarti tanpa kesiapan yang matang, terutama dari sisi tenaga kerja.

Ia menyoroti pentingnya penguasaan bahasa asing, pemahaman budaya kerja global, serta keahlian teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini.

“Kalau pabrik dari China pindah ke sini, kita harus siapkan SDM yang bisa bahasa Mandarin, atau kalau ada peluang kerja ke Jepang karena mereka kekurangan tenaga kerja, maka kita juga harus adaptif,” jelasnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Binus University terus melakukan transformasi pendidikan.

Selain memperbarui pendekatan pengajaran dan studi kasus berdasarkan isu global terkini, Binus mewajibkan seluruh mahasiswanya mengikuti mata kuliah Foundation of Artificial Intelligence sejak semester dua.

“Kita ingin mencetak future-ready talents, bukan hanya lulusan yang pintar secara akademik, tapi juga yang bisa langsung terjun ke industri dan menjawab kebutuhan nyata,” tutur Gatot.

Binus menerapkan sistem belajar 2,5 tahun di dalam kampus dan 1 tahun di luar kampus, lengkap dengan tujuh jalur peminatan dan opsi Minor Program lintas disiplin.

Mahasiswa didorong untuk selalu mengikuti perkembangan industri agar bisa tetap relevan dalam dunia kerja yang terus berubah.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:57
05:13
01:33
01:21
02:44
01:40

Viral