Tony Wenas membeberkan bahwa fasilitas pengolahan tembaga atau smelter Freeport di Gresik tidak dapat beroperasi karena bahan baku dari tambang utama di Papua terhenti.
Kemendag menjelaskan bahwa naiknya HE konsentrat tembaga dipicu oleh permintaan yang tinggi dari pasar global, terutama Tiongkok, serta keterbatasan pasokan logam dunia.
Bahlil membeberkan bahwa pemerintah memberikan perpanjangan izin ekspor dengan kuota sekitar 1 juta ton konsentrat tembaga kepada PT Freeport Indonesia (PTFI).
PT Freeport Indonesia (PTFI) masih terus berdiskusi dengan pemerintah terkait Bahlil yang menyebut izin ekspor yang telah dibuka dengan tarif pajak tertinggi.
Pemerintah akhirnya memberi izin ekspor konsentrat Freeport setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk smelter yang belum beroperasi akibat kebakaran.
PT Freeport Indonesia menanggapi kabar yang menyebut bahwa PTFI diperkirakan konsentrat tembaga dari Tambang Grasberg Papua ke China pada akhir Februari 2025.
Freeport Indonesia disebut telah siap mengirim konsentrat ke China. Tetapi, Freeport saat ini masih menunggu izin ekspor PTFI yang telah habis sejak Desember.
PT Freeport harus melakukan penyesuaian dengan menekan jumlah produksi konsentrat di hulu demi menghindari kelebihan muatan di penyimpanan yang sudah penuh.
Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE Manyar, Gresik, Jawa Timur menjadi fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia.
Menko Airlangga meresmikan Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terletak di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik. Jawa Timur
Freeport sudah memberangkatkan konsentrat dari Papua ke Smelter Gresik terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Manyar yang akan beroperasi Juni 2024.